BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Yahukimo Berangsur Pulih: Warga Kembali ke Rumah Pasca-Serangan KKB

Adelia Syafitri - Sabtu, 29 Maret 2025 12:05 WIB
245 view
Yahukimo Berangsur Pulih: Warga Kembali ke Rumah Pasca-Serangan KKB
Anggota Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berbagi makanan ringan kepada warga saat evakuasi korban serangan KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PAPUA -Situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo kini berangsur kondusif pasca-penyerangan terhadap delapan guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk pada Jumat (21/3/2025).

Aparat keamanan memastikan bahwa kondisi wilayah tersebut telah terkendali.

Baca Juga:

Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ignasius Benny Ady Prabowo, mengungkapkan bahwa masyarakat yang sebelumnya mengungsi akibat serangan mulai kembali ke distrik masing-masing untuk melanjutkan aktivitas mereka.

"Masyarakat yang sebelumnya mengungsi akibat serangan KKB mulai kembali ke distrik masing-masing untuk melanjutkan aktivitas mereka," ujar Benny, Sabtu (29/3/2025).

Baca Juga:

Pemerintah Daerah (Pemda) Yahukimo telah membentuk tim pencari fakta yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan mahasiswa guna menyelidiki peristiwa 21 Maret 2025.

Tim ini juga akan bekerja sama dengan aparat keamanan TNI dan Polri dalam proses penegakan hukum terhadap para pelaku kejahatan di Distrik Anggruk.

Kapolres Yahukimo, Ajun Komisaris Besar Polisi Heru, menambahkan bahwa situasi di Distrik Anggruk telah berangsur kondusif dengan aparat gabungan TNI-Polri yang terus melakukan sterilisasi dan pemulihan keamanan.

"Saat ini aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan sterilisasi dan pemulihan situasi," ungkap Heru.

Ia juga menyebutkan bahwa warga yang sempat mengungsi ke dalam hutan telah kembali ke honai mereka masing-masing.

Menurutnya, keberhasilan pemulihan Yahukimo tidak terlepas dari kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat.

Akibat penyerangan ini, seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen tewas, sementara tujuh guru dan tenaga kesehatan lainnya mengalami luka-luka.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru