JAKARTA -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa pihaknya akan segera meninjau dan mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di setiap unit satuan pelaksana program gizi (SPPG).
Hal ini menyusul kejadian di SDN 33 Rumbia Tengah, Bombana, Sulawesi Tenggara, di mana puluhan siswa mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga basi.
"Kami akan segera meninjau dan mengevaluasi SOP yang berlaku di setiap unit SPPG untuk memastikan bahwa standar kualitas dipatuhi dengan baik," ujarnya, Jumat (25/4/2025).
Insiden ini terjadi pada Rabu (23/4/2025), ketika sebanyak 1.026 paket MBG dibagikan ke tiga sekolah dasar di Bombana.
Dari jumlah tersebut, 53 paket diduga basi, dan sebagian besar ditemukan di SDN 33 Kasipute.
Sebagai respons, SPPG Yayasan Darul Ilhamiyah Nusantara menarik makanan yang terkontaminasi dan bekerja sama dengan unsur satuan organisasi perangkat daerah Kabupaten Bombana untuk mencegah kejadian serupa.
Riska Purnama Sari, Kepala SPPG Yayasan Darul Ilhamiyah Nusantara, mengungkapkan permohonan maaf atas insiden tersebut.
"Kami telah menarik makanan yang diduga terkontaminasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang," kata Riska.
Melda Dwi Febriani, ahli gizi dari SPPG Kabupaten Bombana, menjelaskan bahwa gejala mual yang dialami siswa kemungkinan disebabkan oleh aroma kuat dari proses marinasi daging ayam dalam menu hari itu.