Distribusi Bantuan Korban Bencana di Sumut Belum Optimal, Pemerintah Diminta Libatkan Pengusaha Lokal
MEDAN Distribusi bantuan bagi korban banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera Utara dinilai belum berjalan optimal. Akses
EKONOMI
MADINA -Warga Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, dikejutkan dengan munculnya kembali fenomena alam semburan lumpur panas di kawasan lahan perkebunan yang berdekatan dengan permukiman mereka.
Semburan ini telah menimbulkan kerusakan pada lahan pertanian dan pencemaran aliran sungai yang menjadi sumber mata air bagi warga setempat.
Pantauan di lokasi, kepulan asap putih terlihat berasal dari beberapa titik semburan lumpur panas. Fenomena yang sebelumnya muncul hanya di satu titik kini semakin meluas, menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.
Mereka takut untuk pergi ke ladang karena khawatir dengan dampak buruk terhadap kesehatan mereka.
Khoiruddin Nasution, salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa kerugian yang dialami cukup signifikan. "Sebagian besar lahan pertanian kami sudah tidak bisa ditanami lagi akibat semburan lumpur panas.
Bahkan, air sungai yang mengalir di empat desa di Kecamatan Panyabungan Selatan sudah tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi," ujar Khoiruddin.
Warga juga melaporkan bahwa air sungai kini berbau belerang dan tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan konsumsi. "Untuk mandi masih bisa, tetapi untuk konsumsi air minum sudah tidak bisa lagi karena airnya bau belerang," tambah Khoiruddin.
Semburan lumpur panas yang kini telah mencapai puluhan titik ini semakin memperburuk kondisi lahan pertanian yang terancam gagal panen. Keberadaan semburan yang semakin meluas ini juga semakin mengkhawatirkan warga.
Menanggapi peristiwa ini, Bupati Mandailing Natal, Saipulloh Nasution, menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat. "Kami akan menyurati instansi terkait di Jakarta untuk menurunkan tim guna memastikan apakah semburan lumpur panas ini beracun atau tidak," kata Saipulloh Nasution.
Semburan lumpur panas ini bukanlah fenomena baru di kawasan tersebut, melainkan sudah muncul beberapa tahun lalu. Namun, belakangan ini fenomena tersebut kembali muncul di tiga lokasi berbeda, yang jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari permukiman warga.
Setiap titik semburan diperkirakan memiliki lebar sekitar 5 meter x 5 meter, dan titik-titik semburan tersebut kini semakin tersebar di area tersebut.
Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan menangani masalah ini, karena mereka khawatir jika semburan lumpur panas tidak segera ditangani, dampaknya akan semakin meluas dan merugikan mereka dalam jangka panjang.*
MEDAN Distribusi bantuan bagi korban banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera Utara dinilai belum berjalan optimal. Akses
EKONOMI
MEDAN Harga emas Antam kembali melemah pada perdagangan Sabtu, 6 Desember 2025. Berdasarkan data Logam Mulia, harga emas batangan turun Rp
EKONOMI
Oleh Yakub F. IsmailFENOMENA menarik kini muncul di tengah bencana alam yang melanda tiga wilayah, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara
OPINI
PIDIE Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireue
PENDIDIKAN
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia harus membangun paradigma politiknya sendiri tanpa mengikuti pola negaranega
POLITIK
JAKARTA Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus mengungkap kondisi kritis layanan kesehatan di wilayah terdampak bencana di A
KESEHATAN
JAKARTA Partai Gerindra resmi memberhentikan Bupati Aceh Selatan, Mirwan, dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Keput
POLITIK
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menegaskan ketangguhan Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana alam yang terjadi di sejumlah wilay
NASIONAL
OlehEvi Irawan. SELAMA ini, banjir di Indonesia terlalu sering diperlakukan seolah,olah hanya soal kelebihan air. Setiap musim hujan, pem
OPINI
PADANGSIDIMPUAN Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan menggelar operasi penyebaran Surat Edaran Wali Kota terkait
PEMERINTAHAN