Kesal Listrik Sering Padam, Warga Langse Rusak Balai Desa dengan Ketapel dan Gotri

PATI – Misteri aksi teror yang menghebohkan warga Desa Langse, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah akhirnya terungkap.

Pelaku pengrusakan kantor Balai Desa Langse yang diduga awalnya sebagai penembakan, ternyata dilakukan oleh Dwi Kristanto (35), warga desa setempat.

Pelaku diamankan oleh Satreskrim Polresta Pati pada Kamis (29/5/2025) di kediamannya.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa pelaku melakukan aksi perusakan menggunakan ketapel dan gotri (proyektil kecil dari logam), bukan senjata api seperti yang sempat diduga warga.

"Kami temukan enam kaca pecah di kantor balai desa. Awalnya diduga akibat tembakan soft gun, namun setelah penyelidikan, pelaku ternyata menggunakan ketapel dan gotri sebagai peluru," ujar Kasatreskrim Polresta Pati AKP Heri Dwi Utomo dalam keterangan resmi.

Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pelaku adalah rasa kesal akibat aliran listrik di desanya yang sering padam.

Aksi tersebut sempat menimbulkan ketakutan dan keresahan karena diduga merupakan aksi teror bersenjata.

"Pelaku mengaku kesal karena listrik di lingkungannya sering padam. Ini masih akan kami dalami lebih lanjut," tambah AKP Heri.

Kejadian ini berawal dari laporan Pemerintah Desa Langse yang menemukan enam lubang mirip bekas tembakan di pintu dan dinding balai desa.

Setelah olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, polisi mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa ketapel dan gotri.

Atas perbuatannya, Dwi Kristanto dijerat dengan Pasal 406 KUHP tentang pengerusakan, dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara.*

(bs/a008)