BREAKING NEWS
Senin, 11 Agustus 2025

Adita Irawati Minta Maaf Setelah Kontroversi Penggunaan Diksi ‘Rakyat Jelata’

BITVonline.com - Kamis, 05 Desember 2024 15:27 WIB
Adita Irawati Minta Maaf Setelah Kontroversi Penggunaan Diksi ‘Rakyat Jelata’
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati meminta maaf atas pernyataan yang mengundang kontroversi, terkait penggunaan diksi ‘rakyat jelata’ dalam sebuah wawancara di stasiun televisi swasta. Pernyataan ini mengundang sorotan publik, khususnya dari kalangan netizen yang menganggap penggunaan istilah tersebut kurang tepat.

Insiden ini bermula ketika Adita, yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam program televisi, merespons terkait pernyataan yang dikeluarkan oleh Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana, yang mengolok-olok penjual es teh. Adita menjelaskan bahwa pihak Istana menyesalkan kejadian tersebut, dan menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto selama ini sangat memperhatikan rakyat kecil.”Suatu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi, apalagi kalau kita lihat presiden kita Pak Prabowo Subianto ini, baik itu melalui pidato maupun kunjungan kerja, terlihat sekali keberpihakan beliau kepada rakyat kecil, kepada rakyat jelata,” ujar Adita dalam wawancara tersebut.Namun, penggunaan istilah ‘rakyat jelata’ dalam konteks tersebut menuai kritik dari masyarakat yang menilai istilah tersebut tidak mencerminkan sikap resmi yang seharusnya lebih inklusif dan sensitif. Banyak yang berpendapat bahwa istilah ini terkesan merendahkan dan tidak menghargai martabat rakyat.

Sebagai respons terhadap kontroversi tersebut, Adita melalui akun Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan, @pco.ri, memberikan klarifikasi dan permohonan maaf. Dalam unggahan tersebut, Adita mengakui bahwa diksi yang digunakannya dianggap tidak tepat dan menyebabkan kebingungannya di kalangan masyarakat.”Saya memahami, diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat. Untuk itu, secara pribadi saya memohon maaf atas kejadian ini yang menyebabkan kontroversi di masyarakat,” ujar Adita melalui unggahan Instagram.Lebih lanjut, Adita menjelaskan bahwa penggunaan istilah ‘rakyat jelata’ tidak ada maksud negatif, dan ia menggunakan kata tersebut berdasarkan arti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang berarti rakyat biasa. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk merendahkan atau melemahkan siapa pun dalam pernyataannya. (JOHANSIRAIT)

Baca Juga:
Tags
beritaTerkait
Akumindo: Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Didongkrak Kebutuhan Primer dan Jumlah Penduduk
KPPU Wilayah I Soroti Dugaan Kartel Beras Premium, Evaluasi HET Diusulkan
Polda Sumut Kerahkan 1.110 Personel untuk Amankan Powerboat Toba 2025
Asahan Raih 21 Medali di Kejuaraan Internasional Pencak Silat 2025, Harumkan Sumut di Mata Dunia
Viral Gibran Tak Salami Menteri, Bahlil: Kami Satu Kereta, Jangan Percaya Narasi Menyesatkan
Megawati Sentil Kasus Prada Lucky: Pancasila Bukan Sekadar Lip Service
komentar
beritaTerbaru