BREAKING NEWS
Senin, 06 Oktober 2025

Ledakan Sumur Minyak Ilegal Tewaskan Warga, Polres Blora Segera Tertibkan Aktivitas Tambang Liar

Abyadi Siregar - Senin, 18 Agustus 2025 15:14 WIB
Ledakan Sumur Minyak Ilegal Tewaskan Warga, Polres Blora Segera Tertibkan Aktivitas Tambang Liar
Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto saat meninjau insiden ledakan sumur minyak ilegal yang menewaskan warga di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora. (foto: antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Blora, Jawa Tengah – Polres Blora akan segera menertibkan aktivitas pertambangan minyak ilegal yang masih beroperasi di wilayah Kabupaten Blora, menyusul insiden ledakan tragis di sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Minggu (17/8/2025), yang menewaskan tiga warga dan melukai dua lainnya, termasuk seorang balita.

Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bupati Blora dan Polda Jawa Tengah untuk memperketat pengawasan serta melakukan penertiban terhadap sumur-sumur ilegal tersebut.

"Sudah kami bicarakan dengan Bupati, dan akan dikoordinasikan dengan Polda. Penertiban sumur-sumur masyarakat ini akan lebih ditingkatkan kembali," ujar AKBP Wawan saat meninjau lokasi kejadian, Senin (18/8/2025).

Saat ini, penyelidikan awal telah dimulai. Sebanyak empat orang saksi telah diperiksa, sementara pemilik sumur belum dimintai keterangan.

"Sudah empat saksi yang kami mintai keterangan sejak tadi malam hingga subuh. Namun pemilik sumur masih belum kami periksa," tambahnya.

Polres Blora juga telah berkoordinasi dengan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng. Namun, kedatangan tim Labfor masih menunggu proses pemadaman api selesai.

Bupati Blora: Ironis, Padahal Regulasi Legalitas Sumur Rakyat Segera Terbit

Bupati Blora, Arief Rohman, menyayangkan insiden ini, apalagi terjadi di tengah rencana legalisasi sumur minyak rakyat yang akan diatur melalui Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025.

"Lahannya memang milik warga, tetapi sumur ini belum legal. Apalagi letaknya di belakang rumah warga, tentu sangat berbahaya," tegas Bupati Arief.

Ia menambahkan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas, dan insiden yang menewaskan tiga warga serta melukai balita menjadi peringatan keras.

"Saya imbau masyarakat untuk menahan diri dulu. Urus izin resmi sesuai Permen ESDM No.14. Kalau sudah legal, baru bisa beroperasi. Jangan gegabah," pungkasnya.*

(j006)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru