Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan melakukan aksi unjuk rasa suarakan 7 tuntutan di Pemko Medan dan DPRD Medan, Rabu (3/9/2025). (foto: Dedy Kurniawan/Tribunmedan)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
MEDAN – Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor Wali KotaMedan dan Gedung DPRD Kota Medan, Rabu (3/9/2025).
Mereka menyuarakan tujuh tuntutan terhadap Pemerintah Kota Medan, mulai dari persoalan proyek mangkrak, pengangguran, hingga dugaan maraknya tempat hiburan malam ilegal.
Dalam aksinya, para mahasiswa mengenakan atribut hijau hitam khas HMI. Aksi dimulai dari Kantor Wali KotaMedan di Jalan Kapten Maulana Lubis, namun Wali KotaMedan, Rico Tri Putra Bayu Waas, tidak hadir untuk menemui massa.
Orator aksi, Asli Muda, menyuarakan kekecewaannya atas berbagai persoalan yang dinilai luput dari perhatian pemerintah.
"Kami meminta Wali Kota Rico Waas mendengar langsung aspirasi rakyatnya. Jangan hanya tampil di media sosial dengan pencitraan baik-baik saja, sementara di lapangan persoalan masih menumpuk," kata Asli Muda lantang.
Kabid PTKP HMI Cabang Medan, Farhan Abror, menyampaikan secara rinci tujuh tuntutan utama massa terhadap Pemerintah Kota Medan:
1. Penutupan Tempat Hiburan Malam Ilegal
HMI menuntut Pemko Medan menindak tegas tempat hiburan malam yang tidak memiliki izin usaha maupun izin edar minuman beralkohol, serta menindak tempat-tempat yang diduga menjadi sarang peredaran narkoba dan praktik maksiat.
2. Keterbukaan Lapangan Kerja dan Prioritas Putra Daerah
Massa mendesak penciptaan lapangan kerja yang adil dan transparan, dengan prioritas kepada tenaga kerja lokal. HMI juga meminta laporan triwulan terkait jumlah pekerjaan baru.
3. Penertiban Parkir dan Pungli
Pemerintah diminta mengatasi praktik pungutan liar dalam sistem parkir dan menyelesaikan permasalahan tata kelola parkir yang meresahkan masyarakat.