DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster bergerak cepat menanggapi bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan sekitarnya.
Didampingi jajaran pemerintah daerah dan aparat keamanan, Gubernur meninjau langsung beberapa titik terdampak sambil mengumumkan penggunaan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan kerusakan dan kerugian warga.
Langkah ini diambil sebagai bentuk respons cepat Pemprov Bali yang bersinergi dengan Pemkot Denpasar untuk memulihkan kawasan ekonomi dan permukiman warga yang terdampak banjir bandang akibat meluapnya Tukad Badung.
"Saya minta pendataan kerugian dilakukan segera. Bangunan rusak, barang dagangan yang hanyut, semua harus dicatat agar kami bisa segera cairkan Dana BTT secara sharing antara Pemprov dan Pemkot," tegas Gubernur Koster saat meninjau Pasar Kumbasari, Jalan Sulawesi, Jalan Gajah Mada, dan Hasanuddin, Rabu (10/9/2025).
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat 43 titik banjir di Kota Denpasar, dengan kawasan Pasar Kumbasari dan Jalan Pura Demak menjadi yang terdampak paling parah.
Di beberapa titik, ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.
Bagian belakang sejumlah toko di Jalan Sulawesi dilaporkan ambles, sementara air juga menerobos ke dalam toko-toko, merusak barang dagangan, khususnya tekstil.
Basement Pasar Kumbasari juga tergenang, menghanyutkan barang milik para pedagang.
Dalam tinjauannya, Gubernur Koster didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ibu Putri Suastini Koster, serta Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadi Saputra.
Sebanyak 450 personel TNI dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan di titik-titik banjir.
Gubernur juga terlihat ikut membantu proses evakuasi warga menggunakan perahu karet di kawasan Jalan Pura Demak.
"Kami pastikan penanganan berjalan cepat, evakuasi aman, dan pembersihan segera dilakukan agar aktivitas ekonomi bisa kembali normal," ujarnya.
Gubernur Koster menyebut telah menerima laporan adanya korban jiwa akibat banjir yang terjadi sejak Selasa (9/9) malam.
Untuk itu, Pemprov Bali telah menyiapkan santunan sebesar Rp15 juta bagi keluarga korban yang meninggal dunia.
"Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang menjadi korban bencana. Kami berharap santunan ini bisa membantu meringankan beban keluarga," ujar Koster.
Saat mengunjungi pertokoan di Jalan Sulawesi, Gubernur menerima banyak keluhan dari warga dan pemilik toko.
Mereka menyebut penumpukan sampah di aliran sungai sebagai salah satu penyebab utama meluapnya air.
"Mohon bantuannya Pak Gubernur, salah satu penyebabnya adalah sampah. Tolong pak, ini mendapat perhatian," ujar salah satu warga.
Menanggapi hal itu, Gubernur Koster berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah dan drainase agar kejadian serupa tak terulang.
Gubernur menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca dan memperkirakan potensi hujan susulan.
"Kami berharap hujan segera reda. Saat ini objek vital seperti Bandara masih aman, dan kita terus siaga," tuturnya.
Walikota Denpasar diminta untuk segera merampungkan pendataan kerugian agar bantuan dari Dana BTT bisa segera dicairkan.
Fokus pemerintah saat ini, menurut Koster, adalah pemulihan ekonomi lokal, terutama di sektor pasar dan perdagangan yang terkena dampak langsung.
"Kami ingin masyarakat kembali beraktivitas normal secepat mungkin. Penanganan ini harus tuntas, cepat, dan tepat sasaran," pungkasnya.