BREAKING NEWS
Kamis, 11 September 2025

Rakor Pengendalian Bencana Banjir Bali, Gubernur Koster Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat

Fira - Kamis, 11 September 2025 09:49 WIB
Rakor Pengendalian Bencana Banjir Bali, Gubernur Koster Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat
Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin rapat koordinasi (rakor) pengendalian bencana banjir di Gedung Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar, Rabu (10/9/2025). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Sejumlah kios dan ruko roboh, peralatan pedagang rusak, dan barang dagangan hanyut.

Korban jiwa tercatat sebanyak 9 orang meninggal dunia, dan 6 orang masih dalam pencarian.

Baca Juga:

Selain itu, sebanyak 240 warga mengungsi di sejumlah titik, antara lain Banjar Tohpati, Kesambi, Gedung NU, dan SD Pemecutan Kelod.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya usai rakor menyatakan bahwa kondisi secara umum sudah relatif terkendali, khususnya di daerah aliran sungai yang sebelumnya meluap.

Baca Juga:

"Alhamdulillah, situasi tidak seperti yang dikhawatirkan. Tinggi permukaan air sudah normal. Kami hadir lengkap, dan penanganan akan terus kita kawal sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," tegas Suharyanto.

BNPB juga telah menyerahkan bantuan logistik awal, termasuk pompa air dan genset, yang langsung dihibahkan untuk percepatan penanganan banjir, khususnya proses penyedotan air di lokasi terdampak.

Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra menambahkan, aparat TNI bersama BPBD dan pemerintah daerah telah bergerak sejak pagi mengevakuasi warga, menarik kendaraan terjebak, serta membersihkan puing dan lumpur di lokasi-lokasi kritis.

"Di Pasar Badung, terdapat 50-70 kendaraan yang masih terjebak di basement. Ketinggian air mencapai delapan meter. Kami kerahkan kendaraan berat dan empat SSK (Satuan Setara Kompi) untuk penarikan serta pembersihan," jelas Danrem.

Kepala BNPB juga menjelaskan bahwa banjir kali ini dipicu oleh fenomena atmosfer gelombang equatorial Rossby dan Kelvin, yang memicu curah hujan sangat tinggi di Bali, kejadian yang jarang terjadi.

"BMKG telah mengonfirmasi bahwa gelombang ini sudah meninggalkan wilayah Bali dan bergerak ke barat. Tapi kita tetap waspada," ujar Suharyanto.

Menanggapi skala bencana ini, Gubernur Koster menegaskan bahwa Pemprov Bali akan menetapkan status darurat untuk mempercepat penyaluran anggaran tak terduga dan memulihkan kerugian masyarakat.

"Hujan kali ini luar biasa. Menurut pedagang, ini yang terparah dalam 70 tahun terakhir. Kami akan ambil langkah-langkah cepat, termasuk menetapkan status darurat untuk percepatan pemulihan," tegas Koster.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Ibu Putri Koster Ajak PKK Jadi Garda Terdepan Gerakan Bali Bersih Sampah Lewat PSBS di Karangasem
Gubernur Bali: Program Jaga Desa Wujudkan Pembangunan Bersih, Berkelanjutan, dan Transparan
Sekda Bali Dorong Aktivasi SIZE untuk Kendalikan Rabies dan Flu Burung
Serahkan Bantuan ke Warga Terdampak, BNPB dan Pemprov Bali Tegaskan Komitmen Recovery
Universitas Al Azhar Gelar FGD: Siapkan Mahasiswa & Alumni Hadapi Tantangan Era Industri 5.0
Dandim 1619/Tabanan Pimpin Karya Bakti Bersihkan Material Banjir di Desa Banjar Anyar
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru