BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Banjir Air Pasang Landa Perkampungan Pekalongan, Ratusan Warga Mengungsi

BITVonline.com - Senin, 25 November 2024 14:12 WIB
Banjir Air Pasang Landa Perkampungan Pekalongan, Ratusan Warga Mengungsi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Pekalongan – Banjir yang disebabkan oleh tanggul jebol dan air pasang merendam kawasan perkampungan di Pasirsari, Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Kecamatan Pekalongan Barat, pada Minggu (24/11) malam. Tak ada hujan yang turun pada malam tersebut, namun air pasang laut yang meluap melalui Sungai Bremi membuat banjir datang secara tiba-tiba, merendam rumah warga hingga ketinggian satu meter.

Ovilatul (29), salah satu warga Pasirsari, menceritakan bagaimana keluarganya terpaksa mengungsi setelah rumah mereka terendam banjir. “Banjir sudah mulai menggenangi rumah sejak pagi, tapi belum begitu besar. Pada malam harinya, air semakin tinggi hingga masuk ke dalam rumah, mencapai setengah meter,” ungkap Ovi, yang mengungsi bersama dua anaknya, ibu, dan kakaknya.

Sejak Minggu malam, air yang masuk ke dalam rumah membasahi perabotan rumah tangga, seperti kasur, kulkas, mesin jahit, bahkan sepeda motor miliknya. Ovi menceritakan, “Kami harus jalan kaki terobos banjir, menuju tempat pengungsian di gedung eks Kelurahan Kramatsari.” Beruntung, tim SAR gabungan dari BPBD Kota Pekalongan dan Polair Polda Jawa Tengah melakukan evakuasi dengan perahu karet, sehingga Ovi dan keluarganya berhasil sampai ke tempat aman.

Tanggul yang jebol sejak Sabtu (23/11) diduga menjadi penyebab utama meluapnya air pasang yang merendam perkampungan warga. Meskipun tidak ada hujan, air laut yang pasang mengalir deras melalui Sungai Bremi, merendam kawasan permukiman dengan cepat. “Suami saya memilih tetap di rumah untuk menjaga barang-barang yang masih bisa diselamatkan,” tambah Ovi.

Kepala BPBD Kota Pekalongan, Apriliyanto Dwi Purnomo, menyampaikan bahwa sekitar 671 warga terpaksa mengungsi ke tiga titik pengungsian yang telah disiapkan. “Data sementara, ada 315 jiwa di gedung eks Kelurahan Kramatsari, 106 jiwa di gedung eks Kelurahan Krayon Kidul, dan 250 jiwa di TPQ Darul Naim dan Baitul Khikmah,” jelas Apriliyanto.

Pemerintah Kota Pekalongan memastikan bahwa kebutuhan logistik bagi para pengungsi telah tercukupi. Termasuk penyediaan alas tidur, selimut, dan makanan. “Kami terus melakukan pendataan dan memastikan semua kebutuhan pengungsi tercukupi,” tambahnya.

Banjir kali ini menjadi salah satu yang terbesar di wilayah tersebut, mengingat hujan yang tidak terjadi namun banjir datang secara mendalam. Warga yang terdampak berharap agar segera ada tindakan perbaikan pada tanggul yang jebol, guna mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.

(JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru