BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Harga TBS Sawit di Sumut Kembali Turun, Petani Kecil Kian Tertekan

Adelia Syafitri - Rabu, 11 Juni 2025 19:16 WIB
298 view
Harga TBS Sawit di Sumut Kembali Turun, Petani Kecil Kian Tertekan
Ilustrasi - Angkut TBS Sawit. (foto: Dok. Sawit Fest 2021/is)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali mengalami penurunan.

Kondisi ini menambah tekanan bagi petani sawit rakyat yang sejak beberapa pekan terakhir sudah dihantui harga jual yang lesu.

Dinas Perkebunan (Disbun) Sumut mencatat, untuk periode 11–17 Juni 2025, harga TBS kelapa sawit ditetapkan sebesar Rp 3.315 per kilogram.

Baca Juga:

Angka ini lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang mencapai Rp 3.327 per kilogram.

Menariknya, meski harga TBS turun, harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) justru mengalami sedikit kenaikan.

Baca Juga:

Saat ini harga CPO mencapai Rp 13.457 per kilogram, naik dari sebelumnya di angka Rp 13.382 per kilogram.

Adapun harga kernel lokal masih bertahan di Rp 12.127 per kilogram, tidak mengalami perubahan dari pekan lalu.

Berikut adalah rincian harga TBS berdasarkan usia tanaman sawit:

Usia 3 tahun: Rp 2.568

Usia 4 tahun: Rp 2.812

Usia 5 tahun: Rp 2.980

Usia 6 tahun: Rp 3.064

Usia 7 tahun: Rp 3.092

Usia 8 tahun: Rp 3.175

Usia 9 tahun: Rp 3.234

Usia 10–20 tahun: Rp 3.315

Usia 21 tahun: Rp 3.308

Usia 22 tahun: Rp 3.265

Usia 23 tahun: Rp 3.233

Usia 24 tahun: Rp 3.126

Usia 25 tahun: Rp 3.030

Sementara itu, harga TBS berdasarkan wilayah/kabupaten di Sumut menunjukkan disparitas yang cukup mencolok:

Langkat: Rp 2.685

Deli Serdang: Rp 2.800

Serdang Bedagai: Rp 2.680

Simalungun: Rp 2.650

Batubara: Rp 2.670

Asahan: Rp 2.600

Labuhanbatu Utara: Rp 2.250

Labuhan Batu: Rp 2.800

Labuhanbatu Selatan: Rp 2.820

Padanglawas Utara: Rp 2.820

Padanglawas: Rp 3.100

Tapanuli Selatan: Rp 2.770

Tapanuli Tengah: Rp 2.750

Mandailing Natal: Rp 3.085

Pakpak Bharat: Rp 2.600

Dengan kondisi ini, sejumlah petani sawit di pedesaan mulai mengeluhkan menurunnya pendapatan, terutama bagi yang tidak memiliki akses ke pabrik pengolahan atau koperasi yang menawarkan harga bersaing.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga dan melindungi petani dari dampak fluktuasi yang berkepanjangan.*

(d/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru