BREAKING NEWS
Jumat, 26 September 2025

Tinjau TSTH2 di Humbahas, Menko Zulhas: Kemandirian Pangan Butuh Riset dan Teknologi

Adelia Syafitri - Jumat, 19 September 2025 19:25 WIB
Tinjau TSTH2 di Humbahas, Menko Zulhas: Kemandirian Pangan Butuh Riset dan Teknologi
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan kunjungan kerja ke TSTH2 di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat (19/9/2025). (foto: bobby nasution/fb)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
HUMBANG HASUNDUTAN – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan kunjungan kerja ke Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat (19/9/2025).

Kunjungan ini menyoroti pentingnya penguatan riset dan hilirisasi produk herbal serta hortikultura sebagai bagian dari upaya strategis mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wamen Pertanian Sudaryono, Wamen PUPR Diana Kusumastuti, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Menko Zulhas meninjau langsung fasilitas riset dan pengembangan di kawasan TSTH2.

Baca Juga:
Dalam kunjungan itu, rombongan meninjau kebun tanaman herbal, laboratorium ekstraksi, hingga unit pengolahan produk turunan.

Zulhas menyebut TSTH2 sebagai infrastruktur strategis dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dengan pendekatan ilmiah dan berbasis potensi lokal.

"Kemandirian pangan akan semakin kuat dengan dukungan riset, teknologi, dan pemanfaatan sumber daya lokal seperti tanaman herbal. TSTH2 bisa jadi lokomotifnya," ujar Zulhas di sela kunjungan.

TSTH2 dikembangkan sebagai pusat unggulan riset pertanian dan tanaman herbal, dengan orientasi internasional.

Kawasan ini bukan hanya fokus pada produksi bibit unggul dan pembudidayaan tanaman, tetapi juga diarahkan sebagai sentra hilirisasi produk pangan dan obat tradisional berbasis kekayaan hayati khas Sumatera Utara, termasuk tanaman endemik.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa hasil inovasi yang lahir dari pusat riset seperti TSTH2 harus berdampak langsung ke masyarakat, khususnya petani dan pelaku usaha mikro.

"Inovasi tidak boleh berhenti di laboratorium. Harus masuk industri, mengisi pasar, dan memberi nilai tambah ekonomi. Ini bagian dari strategi besar kita membangun kemandirian bahan baku nasional," tegas Luhut.

Menurutnya, hilirisasi dan industrialisasi menjadi jembatan antara hasil riset dan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, Luhut mendorong TSTH2 menjadi contoh nyata kolaborasi antara negara, ilmuwan, dan pelaku usaha.

Menko Zulhas juga mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan penuh potensi TSTH2 sebagai pusat inovasi pangan yang inklusif dan terbuka bagi generasi muda serta para peneliti lokal.

"Ini bukan hanya milik pemerintah pusat, tapi harus jadi ruang berkarya bagi anak-anak muda dan peneliti lokal. Dengan begitu, Indonesia bisa jadi pemain utama dalam pengembangan pangan dan obat herbal di pasar global," ujarnya.

Kawasan TSTH2 diharapkan mampu menjadi katalisator transformasi pertanian Indonesia yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi modern, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dari hulu ke hilir.*

(d/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Partai Politik Baru di Jepang Tunjuk AI sebagai Pemimpin Usai Pendiri Mundur
Setengah Abad Lapangan Handil, PHM Tegaskan Komitmen Energi Berkelanjutan
Huawei Resmi Rilis Pura 80 Series di Indonesia: Dual Tele-lens Pertama di Dunia, Zoom Optik 9,4x!
Empat Joki SNPMB di USU Divonis 1 Tahun 4 Bulan Penjara, Gunakan KTP Palsu dan Kacamata Canggih
Mau Tampil Stylish? Ralph Lauren Hadirkan Stylist Virtual ‘Ask Ralph’
Tak Bisa Disuap, AI Diella Jadi Menteri Pengadaan Publik Albania?
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru