BREAKING NEWS
Rabu, 23 Juli 2025

Usman Hamid: Musuh Bangsa Bukan LSM Asing, Tapi Elite Politik Koruptor!

Justin Nova - Senin, 02 Juni 2025 21:35 WIB
180 view
Usman Hamid: Musuh Bangsa Bukan LSM Asing, Tapi Elite Politik Koruptor!
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menuding adanya pendanaan asing terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mengadu domba bangsa Indonesia.

Menurut Usman, tudingan terhadap LSM asing justru menyesatkan perhatian publik dari masalah utama yang dihadapi bangsa ini. Ia menyatakan bahwa musuh utama Indonesia bukanlah LSM asing, melainkan elite-elite politik yang terlibat korupsi.

"Musuh utama bangsa kita bukanlah LSM asing. Musuh utama bangsa kita dan yang melumpuhkan negara kita adalah elite-elite politik yang terlibat korupsi," ujar Usman, Senin (2/6/2025).

Aktivis HAM yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Tim Pencari Fakta (TPF) pembunuhan Munir ini menyebut, korupsi bukan hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga menghancurkan sistem demokrasi, merusak lingkungan, serta melemahkan supremasi hukum.

"Korupsi hukum yang mengutak-atik hukum demi kepentingan kekuasaan diri para elite. Korupsi moral yang merusak kepentingan bangsa dan negara menjadi kepentingan keluarga, anak, menantu, cucu, dan kroni," tegasnya.

Sebelumnya, dalam pidato peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Presiden Prabowo menyinggung dugaan campur tangan asing dalam mendanai LSM yang diklaim sebagai pemicu perpecahan di Indonesia.

"Dengan uang, mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita," kata Prabowo dalam pidatonya.

Prabowo juga menuding pihak asing menggunakan isu demokrasi, HAM, dan kebebasan pers sebagai alat propaganda sesuai versi mereka sendiri. Namun, Usman Hamid menilai retorika semacam ini mengalihkan fokus dari ancaman nyata terhadap bangsa, yaitu praktik korupsi di tubuh pemerintahan sendiri.

Pernyataan Presiden ini menimbulkan reaksi keras dari banyak pihak, terutama aktivis HAM dan organisasi masyarakat sipil, yang menilai tuduhan semacam itu berbahaya bagi ruang demokrasi di Indonesia.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru