BREAKING NEWS
Sabtu, 14 Juni 2025

Ferdinand Hutahaean Nilai Pernyataan Kader PSI Soal Jokowi Layak Jadi Nabi "Nalar nya Tidak Sehat"

Justin Nova - Jumat, 13 Juni 2025 15:52 WIB
77 view
Ferdinand Hutahaean Nilai Pernyataan Kader PSI Soal Jokowi Layak Jadi Nabi "Nalar nya Tidak Sehat"
Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean (foto: wikipedia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, angkat bicara terkait pernyataan kontroversial kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka, yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memenuhi syarat menjadi nabi.

Ferdinand secara tegas menyebut bahwa pernyataan tersebut terlalu berlebihan dan tidak mencerminkan nalar yang sehat.

"Sangat berlebihan bahkan sudah masuk nalar tidak sehat," ujar Ferdinand saat dihubungi, Jumat (13/6/2025).

Baca Juga:

Menurut Ferdinand, pernyataan Dedy menggambarkan bentuk kecintaan ekstrem terhadap sosok Jokowi hingga kehilangan akal sehat dalam menilai secara objektif.

"Mencintainya sangat ekstrem berlebihan, sehingga akal sehatnya pun hilang," tambah Ferdinand.

Baca Juga:

Ia menegaskan bahwa Jokowi tidak pantas dianggap sebagai nabi, terutama jika melihat berbagai kebijakan dan dugaan pelanggaran selama menjabat sebagai Presiden.

"Justru Jokowi itu seharusnya menghadapi proses hukum karena dianggap patut diduga banyak sekali pelanggaran, penyimpangan dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Dedy Nur Palakka membuat pernyataan di media sosial X (dulu Twitter) yang memicu kontroversi. Ia menulis bahwa Jokowi sudah memenuhi syarat untuk menjadi nabi, namun memilih tetap menjadi manusia biasa.

"Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat, cuma sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat," tulis Dedy di akun X-nya.

Pernyataan itu viral dan memicu reaksi keras dari masyarakat, termasuk tokoh-tokoh agama dan politik.

Setelah mendapat kritik luas, Dedy akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan menarik pernyataannya.

Ferdinand mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam berpolitik, termasuk dalam mengagumi seorang pemimpin. Ia menyarankan agar kader partai manapun berpikir rasional dan tidak menyampaikan pernyataan yang dapat menyesatkan publik.*

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Kadispora Bandung Ditahan Diduga Salahgunakan Dana Hibah Pramuka Rp 6,5 Miliar, Pemkot Bandung Buka Suara
Said Didu Kritik Bahlil Lahadalia Soal Tambang Nikel di Raja Ampat: “Jangan Anggap Kami Semua Bodoh”
Siber Polda Sumut Tangani Dugaan Penghinaan Kahiyang dan Jokowi, Pemeriksaan Dimulai Senin
Tanggapan Bobby Soal Relawan Laporkan Pemilik Akun TikTok yang Diduga Hina Kahiyang Ayu dan Jokowi ke Polda Sumut
Wajah Jokowi  Jadi Sorotan: Flek Hitam, Pucat, hingga Bengkak — Alergi Kulit atau Tekanan Psikis?
Gunung Merapi Luncurkan 12 Guguran Lava, BPPTKG Tegaskan Status Siaga Level III Masih Berlaku
komentar
beritaTerbaru