JAKARTA — Nurmala Kartini Sjahrir, adik dari Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, telah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai calon Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Jepang, Sabtu (5/7/2025).
Proses uji kelayakan ini berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Pantauan wartawan di lokasi menunjukkan bahwa Nurmala keluar dari ruang uji sekitar pukul 12.57 WIB.
Saat ditemui usai sesi tersebut, ia mengaku proses berjalan lancar dan mencakup berbagai topik penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang.
"Ujian tadi membahas diplomasi ekonomi, perlindungan warga negara, energi terbarukan, hingga kerja sama kesehatan," ujar Nurmala kepada wartawan.
Nurmala menegaskan bahwa Jepang merupakan mitra strategis Indonesia, terutama dalam pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Ia menilai program hilirisasi Indonesia sejalan dengan kebutuhan Jepang akan pasokan bahan baku yang stabil, serta dukungan teknologi tinggi dari Negeri Sakura.
"Jepang sangat maju dalam teknologi, sementara Indonesia punya sumber daya alam yang luar biasa. Kombinasi ini adalah peluang besar untuk kolaborasi yang saling menguntungkan," katanya.
Tak hanya itu, Nurmala juga menyoroti potensi kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan.
Menurutnya, Jepang kini menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan fleksibel terhadap pengembangan keterampilan tenaga kerja Indonesia.
"Sekarang kerja sama kita jauh lebih terbuka. Jepang mendukung transfer teknologi dan peningkatan keterampilan tenaga kerja Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045," imbuhnya.
Selain Nurmala Kartini, sejumlah calon duta besar lainnya juga mengikuti sesi fit and proper test tahap kedua yang digelar Komisi I DPR RI. Beberapa nama yang turut diuji antara lain:
- Adam Mulawarman Tugio sebagai calon Dubes RI untuk Vietnam
- Laurentius Amrih Jinangkung untuk Belanda
- Judha Nugraha untuk Oman
- Sidharto Reza Suryodipuro untuk PBB di Jenewa
Proses uji kelayakan ini merupakan bagian dari tahapan diplomatik penting sebelum para calon dubes resmi diangkat oleh Presiden Republik Indonesia.*