BREAKING NEWS
Minggu, 03 Agustus 2025

Dedi Mulyadi Bantah Punya Buzzer: Cinta Publik Itu Organik, Bukan Transaksi

Justin Nova - Sabtu, 02 Agustus 2025 19:52 WIB
26 view
Dedi Mulyadi Bantah Punya Buzzer: Cinta Publik Itu Organik, Bukan Transaksi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (foto: kdm channel)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAWA BARAT - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, secara tegas membantah tudingan bahwa dirinya memiliki dan mendanai buzzer untuk membentuk opini publik di media sosial.

Ia menyebut popularitas dan kekuatannya di dunia maya merupakan hasil dari hubungan yang organik dengan masyarakat, bukan hasil bayaran.

"Enggak. Kalau buzzer saya enggak punya. Saya tidak ada pembiayaan APBD untuk buzzer, enggak ada. Enggak ada juga (dana pribadi)," ujar Dedi , dikutip Sabtu (2/8/2025).

Baca Juga:

Baca Juga:

"Cinta Publik Itu Organik"

Dedi menegaskan, kekuatan media sosialnya tumbuh secara alami. Ia menyebut bahwa dukungan netizen muncul karena keterlibatan emosional dan kedekatan yang ia bangun sejak lama.

"Kenapa? Orang enggak usah pakai buzzer kok, orang publiknya organik. Itu lahir karena kecintaan. Kalau sudah lahir karena cinta, ngapain harus transaksi?" jelasnya.

Menurut politisi yang dikenal dekat dengan masyarakat pedesaan ini, kepercayaan dan dukungan yang diterimanya saat ini adalah buah dari perjalanan panjang, bukan sesuatu yang instan.

Dari Rumah ke Rumah, Tanpa Banyak Bicara Anggaran

Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa sejak lama dirinya sudah terbiasa blusukan dan langsung merespons keluhan masyarakat tanpa menunggu anggaran resmi.

"Memanen cinta. Apa yang saya raih hari ini bukan ujug-ujug yang saya perbuat hari ini. Itu perjalanan lama sejak saya kecil, sejak menjadi anggota DPRD Kabupaten," katanya.

"Bertemu orang, berkunjung dari rumah ke rumah, kemudian mengambil tindakan-tindakan cepat terhadap sebuah peristiwa tanpa harus bicara anggaran. Itu kebiasaan saya," tutupnya.

Pernyataan ini menjadi respons atas maraknya tudingan penggunaan buzzer oleh tokoh politik untuk membentuk opini dan pencitraan di dunia digital, terutama menjelang tahun politik.*

(j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru