
Menteri PKP Minta Warga Aktif Laporkan Pengembang Nakal: "Kami Siap Tindaklanjuti"
SERANG Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan pengembang peruma
EkonomiJAKARTA – Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong, mengaku terkejut saat pertama kali menerima kabar dirinya mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto terkait kasus dugaan korupsi importasi gula.
Ia sempat salah paham dan mengira abolisi berkaitan dengan praktik perbudakan.
Kisah tersebut diungkap Tom dalam sebuah bincang santai bersama Anies Baswedan di kanal YouTube Anies pada Kamis (7/8).
Baca Juga:
Pada Jumat (31/7) malam, Tom yang tengah menjalani masa tahanan merasa sangat mengantuk.
Selepas maghrib, ia memutuskan untuk tidur menggunakan penutup telinga dan masker mata agar tidak terganggu suara sekitar.
Baca Juga:
"Entah kenapa malam itu saya lagi ngantuk banget, habis maghrib. Di sel, kan saya tidur. Saya tidur seringkali pake earplugs, tutup telinga terus pake eye mask. Supaya nggak berisik," ujar Tom dalam video tersebut.
Sekitar pukul 8 atau 9 malam, teman-teman sesama tahanan berusaha membangunkannya dengan mengetuk pintu sel.
Setelah terbangun dan membuka pintu, mereka menyampaikan kabar bahwa Tom mendapat abolisi.
"Abolisi? Abolisi itu bukannya perbudakan ya?" kata Tom sambil tertawa kecil.
Anies Baswedan kemudian menjelaskan arti abolisi yang memiliki makna historis penting, terutama di Amerika Serikat.
Ia menjelaskan bahwa abolisi adalah gerakan penghapusan perbudakan yang sempat menimbulkan perang saudara di AS pada abad ke-19.
"Jadi, abolisionis itu adalah label yang diberikan kepada orang-orang yang memperjuangkan penghapusan perbudakan, jadi abolition itu adalah gerakan penghapusan perbudakan," jelas Anies.
Tom mengaku awalnya bingung dengan istilah tersebut karena ia tidak pernah mengetahui bahwa dalam konstitusi Indonesia terdapat opsi abolisi sebagai bentuk pembebasan.
Setelah mendapat penjelasan dari pengurus Lapas, Tom melihat pemberitaan di televisi yang menginformasikan bahwa abolisi berarti ia dibebaskan dari seluruh hukuman dan perbuatannya dianggap tidak pernah ada secara hukum.
"Baru saya agak mulai mengerti, sangat-sangat terkejut, jadi kita semua, keluarga saya apalagi saya di dalam tidak ada informasi sama sekali bahwa ada, bahwa akan ada opsi seperti itu," ungkap Tom.
Sebelum menerima abolisi, Tom sempat divonis 4,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta atas kasus dugaan korupsi dalam kebijakan importasi gula yang dianggap merugikan negara.*
(kp/a008)
SERANG Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan pengembang peruma
EkonomiJAKARTA Langkah Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menangkap lima pelaku pengakal sistem promosi situs judi online (judol) menu
Hukum dan KriminalMALANG Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat untuk tidak mengibarkan bendera bajak laut One Piece, khususnya
NasionalJAKARTA Musisi senior Ikang Fawzi memilih bersikap terbuka terkait polemik penggunaan lagu milik musisi lain oleh pihak ketiga. Dalam ke
EntertainmentJAKARTA Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mengingatkan pemerintah agar berhatihati dalam merancang rencana evakuasi warga Gaza
NasionalMAKASSAR Partai Nasional Demokrat (NasDem) menargetkan diri masuk dalam tiga besar perolehan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 men
PolitikJAKARTA Kapten Tim Nasional Indonesia, Jay Idzes, resmi bergabung dengan klub Serie A Italia, Sassuolo. Transfer ini menandai kelanjutan
OlahragaJAKARTA Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong, mengaku terkejut saat pertama kali meneri
PolitikROTE NDAO Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, ayah dari almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo, menyampaikan permohonan maaf kepada
PeristiwaJAKARTA BPJS Kesehatan menjadi pilihan utama bagi jutaan warga Indonesia dalam membantu meringankan biaya pengobatan. Meski layanan yang
Kesehatan