BREAKING NEWS
Selasa, 22 Juli 2025

70% Orang Indonesia Percaya Berita Buatan AI, Tapi Tetap Diwaspadai

Adelia Syafitri - Kamis, 29 Mei 2025 20:57 WIB
357 view
70% Orang Indonesia Percaya Berita Buatan AI, Tapi Tetap Diwaspadai
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Indonesia mencatatkan diri sebagai salah satu negara paling optimistis terhadap peran kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mempercayai berita yang dihasilkan oleh teknologi tersebut.

Dalam survei terbaru yang dirilis YouGov, sebanyak 36% responden Indonesia menyatakan sikap positif terhadap meningkatnya peran AI, jauh di atas rata-rata global dari 17 negara yang disurvei, yakni hanya 24%.

Menariknya, sikap positif ini tidak serta merta membuat masyarakat lengah.

Sebanyak 34% responden Indonesia tetap berhati-hati terhadap peran AI, menunjukkan keterbukaan yang tetap disertai sikap kritis.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan responden dari Hong Kong (11%) dan Singapura (27%).

"Ini menunjukkan masyarakat Indonesia adalah digital-savvy dan berpikiran terbuka, sekaligus tetap waspada terhadap dampak AI," ujar Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia, Kamis (29/5/2025).

Lebih lanjut, 58% responden Indonesia merasa nyaman dengan gambar yang dihasilkan AI, dan 56% menyatakan hal yang sama untuk video, angka yang lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga seperti Hong Kong (51% gambar, 45% video) dan Singapura (37% gambar, 36% video).

Tak hanya itu, konten digital berbasis AI seperti unggahan media sosial (54%), artikel atau blog (51%), serta email atau newsletter (44%) juga mendapat sambutan hangat dari pengguna digital di tanah air.

Bahkan, hampir 50% responden Indonesia bersedia berinteraksi dengan influencer digital berbasis AI, lebih dari dua kali lipat rata-rata 17 negara yang disurvei, yakni 24%.

Namun, di balik keterbukaan itu, tetap ada kekhawatiran.

Sebanyak 48% khawatir akan hilangnya sentuhan manusia, 46% mencemaskan risiko privasi dan penyalahgunaan data, dan 32% mewaspadai potensi misinformasi dan deepfake.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru