BREAKING NEWS
Sabtu, 28 Juni 2025

Pria Juga Boleh Menangis: 5 Langkah Lawan Maskulinitas Beracun

Justin Nova - Sabtu, 28 Juni 2025 10:18 WIB
42 view
Pria Juga Boleh Menangis: 5 Langkah Lawan Maskulinitas Beracun
ilustrasi (foto: geotimes)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Toxic masculinity atau maskulinitas toksik merupakan serangkaian perilaku dan keyakinan yang berakar dari norma gender laki-laki tradisional, namun dibawa secara ekstrem.

Laki-laki seringkali dituntut untuk selalu kuat secara fisik dan emosional, serta tidak boleh menampilkan kerentanan, seperti menangis atau meminta bantuan.

Konsep ini berdampak negatif tidak hanya bagi laki-laki, tetapi juga lingkungan sosial mereka. Namun, ada cara-cara untuk menghadapi dan melawan toxic masculinity.

Berikut 5 cara menghadapi toxic masculinity, dikutip dari PsychCentral dan Anxiety & Depression Association of America:

1. Lawan Pemahaman yang Salah

Menantang norma yang sudah dianggap wajar bisa jadi sulit, namun penting dilakukan. Jika ada teman laki-laki yang enggan pergi ke psikolog karena takut dianggap lemah, cobalah membuka percakapan yang empatik dan mendukung.

2. Dukung Korban Maskulinitas Toksik

Toxic masculinity kerap berdampak pada perempuan dan kelompok rentan lainnya, lewat perundungan, kekerasan, atau diskriminasi. Memberikan dukungan kepada korban sangat penting dalam memutus rantai dampak negatif ini.

3. Terima dan Tawarkan Bantuan

Menolak bantuan karena takut terlihat lemah adalah persepsi yang membahayakan. Laki-laki berhak mendapatkan dukungan mental, emosional, dan sosial. Terbukalah terhadap bantuan dan jangan ragu juga untuk membantu sesama.

4. Fokus pada Diri Sendiri

Tak perlu memaksakan orang lain untuk sesuai dengan norma maskulin yang sempit. Biarkan laki-laki menjadi dirinya sendiri, dan fokuslah mengembangkan karakter serta nilai-nilai positif dalam diri.

5. Ekspresikan Emosi Secara Sehat

Selain marah, laki-laki juga boleh merasa cemas, sedih, atau takut. Belajar mengekspresikan perasaan kepada orang yang dipercaya akan membawa dampak baik pada kesehatan mental dan hubungan interpersonal.

Dengan memahami dan mempraktikkan kelima langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan manusiawi bagi semua gender.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru