BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

Presiden Prabowo Buka KSTI 2025: Sains dan Teknologi Pilar Menuju Indonesia Berdaulat

Adelia Syafitri - Kamis, 07 Agustus 2025 16:46 WIB
36 view
Presiden Prabowo Buka KSTI 2025: Sains dan Teknologi Pilar Menuju Indonesia Berdaulat
Presiden RI, Prabowo Subianto, resmi membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, Kamis (7/8/2025). (foto: tangkapan layar yt setpres)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDUNG — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, Kamis (7/8/2025).

Dalam sambutannya, Presiden menekankan peran sentral sains dan teknologi sebagai fondasi transformasi ekonomi nasional serta instrumen penting dalam memperkuat kedaulatan bangsa.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) ini berlangsung selama tiga hari, 7–9 Agustus 2025, dengan mengusung tema "Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi".

Baca Juga:

"Saya mengapresiasi dedikasi para ilmuwan dan peneliti yang terus berkarya. Kita membutuhkan semangat kebangkitan teknologi untuk mewujudkan Indonesia yang benar-benar berdaulat," ujar Presiden Prabowo di hadapan ribuan peserta konvensi dari dalam dan luar negeri.

Presiden juga menyampaikan target pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen dalam lima tahun ke depan, melalui strategi industrialisasi yang bertumpu pada hilirisasi, penguatan SDM, serta penguasaan teknologi nasional.

Baca Juga:

Kebijakan tersebut sejalan dengan Asta Cita ke-4 dan ke-5, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi demi meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

KSTI 2025 menjadi ajang strategis yang mempertemukan kekuatan sains, teknologi, industri, dan kebijakan negara.

Konvensi ini juga menghadirkan pameran inovasi, diskusi lintas sektor, serta forum riset dan kebijakan industri nasional.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, dalam sambutannya menegaskan bahwa penguatan talenta dan kapasitas teknologi nasional adalah kunci dalam membangun ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy).

"KSTI 2025 merupakan ruang strategis untuk membangun sinergi antara kampus, industri, dan negara. Ini adalah wujud tekad kolektif untuk menjadikan sains dan teknologi sebagai senjata perjuangan bangsa," ungkap Prof. Brian.

Ia menambahkan, konvensi ini akan menghasilkan peta jalan riset dan inovasi nasional pada delapan sektor prioritas, yaitu: energi, pertahanan, digitalisasi (AI dan semikonduktor), hilirisasi industri, kesehatan, pangan, maritim, serta material dan manufaktur maju.

KSTI 2025 dihadiri lebih dari 2.500 peserta, terdiri dari:

Editor
: Paul Antonio Hutapea
Tags
komentar
beritaTerbaru