BREAKING NEWS
Sabtu, 09 Agustus 2025

Wamendukbangga: Olahraga Jadi Kunci Cegah Anak Kecanduan Gim Digital

Raman Krisna - Sabtu, 09 Agustus 2025 20:54 WIB
Wamendukbangga: Olahraga Jadi Kunci Cegah Anak Kecanduan Gim Digital
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka. (foto: tangkapan layar isyanabagoesoka)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengajak para orang tua untuk mendorong anak-anak agar lebih banyak beraktivitas fisik dan berolahraga sebagai salah satu langkah efektif mengatasi kecanduan gim daring, termasuk permainan Roblox.

Dalam diskusi publik bersama Kantor Komunikasi Presiden (PCO) di Jakarta, Sabtu (9/8), Isyana menjelaskan bahwa kecanduan gim dan aktivitas scrolling media sosial yang berlebihan pada anak-anak sering kali disebabkan oleh dorongan untuk mencari "cheap dopamine", kenikmatan instan yang didapat dengan mudah dari layar gawai.

"Mereka itu mengejar yang dinamakan dengan cheap dopamine melalui scrolling, dan itu akhirnya bisa menyebabkan adiksi. Nah, bagaimana solusinya? Kita harus lebih banyak lagi olahraga," ujarnya.

Baca Juga:

Isyana menekankan pentingnya aktivitas luar ruang dan sinar matahari sebagai sumber alami dopamin yang lebih sehat.

Ia juga menyoroti peran aktif orang tua dalam mengajak anak-anak untuk bergerak, seperti dengan berolahraga bersama di lingkungan rumah.

"Dopamin itu bisa ditemukan melalui sinar matahari dan aktivitas luar ruang. Tubuh manusia didesain untuk bergerak, bukan hanya duduk dan scrolling saja," tutur Isyana.

Pemerintah, lanjut Isyana, telah merumuskan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas), sebagai bentuk komitmen terhadap perlindungan anak di ruang digital.

Namun, menurutnya, regulasi ini hanya akan efektif jika didukung oleh kesadaran dan keterlibatan keluarga.

"Yang paling penting adalah dimulai dari keluarga. Jika orang tua tidak memahami aplikasi yang digunakan anak, peraturan tidak akan berjalan optimal," tegasnya.

Ia mendorong orang tua untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital, agar mampu mengimbangi kecepatan belajar anak-anak di era teknologi.

"Kadang-kadang anak-anak belajar jauh lebih cepat dibandingkan orang tuanya. Nah, orang tua harus bisa catch up," imbuhnya.

Senada dengan Isyana, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, turut menekankan pentingnya pengawasan orang tua dalam penggunaan gim seperti Roblox di kalangan anak.

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Roblox Disorot, Wamenkomdig: Kita Ingin Lindungi Anak-Anak dari Pengaruh Negatif Ruang Digital
Abdul Mu'ti Imbau Anak-Anak Tak Main Roblox: Tidak Baik
komentar
beritaTerbaru