BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Meta Lakukan Restrukturisasi AI untuk Keempat Kalinya, Fokus Kembangkan Superintelligence Labs

Justin Nova - Sabtu, 16 Agustus 2025 09:30 WIB
Meta Lakukan Restrukturisasi AI untuk Keempat Kalinya, Fokus Kembangkan Superintelligence Labs
CEO Meta, Mark Zuckerberg. (foto: reauters)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Salah satu alasan utama restrukturisasi ini adalah untuk memperkuat fokus dan koordinasi riset AI di seluruh lini perusahaan.

Meta sebelumnya telah menyatukan semua inisiatif AI-nya di bawah Superintelligence Labs, menyusul peluncuran model open-source LLaMA 4 yang dinilai mendapat sambutan kurang memuaskan, serta beberapa pengunduran diri dari staf senior di unit riset.

Tak hanya merestrukturisasi organisasi, Meta juga sedang melakukan ekspansi masif dalam hal infrastruktur.

Perusahaan menggandeng perusahaan investasi besar seperti PIMCO dan Blue Owl Capital untuk memimpin skema pendanaan senilai 29 miliar dolar AS (sekitar Rp473 triliun).

Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pusat data AI berskala besar di pedesaan Louisiana, Amerika Serikat.

Pada Juli lalu, Zuckerberg juga mengumumkan bahwa Meta siap mengalokasikan ratusan miliar dolar AS dalam beberapa tahun ke depan untuk mempercepat pengembangan pusat data yang dirancang khusus mendukung sistem AI masa depan.

Dalam laporan keuangan terbarunya, Meta menaikkan batas bawah proyeksi belanja modal (capital expenditure) tahunannya sebesar 2 miliar dolar AS.

Dengan demikian, total belanja modal diproyeksikan mencapai 66 hingga 72 miliar dolar AS (Rp1.078 – Rp1.176 triliun).

Namun, ekspansi ini juga menimbulkan kekhawatiran atas lonjakan biaya operasional, khususnya pada tahun 2026.

Hal ini dipicu oleh tingginya pengeluaran untuk infrastruktur serta perekrutan peneliti dan insinyur AI dengan bayaran tinggi.

Restrukturisasi dan ekspansi yang dilakukan Meta menunjukkan keseriusan perusahaan dalam bersaing di era kecerdasan buatan, khususnya dalam pengembangan AGI.

Meski dihadapkan pada tantangan finansial dan dinamika internal, Meta tampaknya terus menempatkan AI sebagai poros utama pertumbuhan masa depan mereka.*

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru