JAKARTA - Kebiasaan sederhana mencuci piring setelah makan ternyata menyimpan banyak makna psikologis. Menurut para ahli, orang yang langsung mencuci piring tanpa menunda-nunda memiliki sejumlah karakter positif, mulai dari disiplin hingga rendah hati.
Siapa sangka, rutinitas harian ini bisa mencerminkan kepribadian istimewa seseorang. Dari sudut pandang psikologi, kebiasaan ini tidak hanya menjaga kebersihan dapur, tetapi juga mencerminkan pola pikir yang sehat dan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar.
Berikut 7 karakteristik positif orang yang mencuci piring setelah makan, dilansir dari Times of India:
Suka Menyelesaikan Tugas hingga Tuntas Mereka merasa tidak tenang jika ada kewajiban kecil yang tertunda. Mencuci piring memberi kelegaan mental sesuai efek Zeigarnik.
Menghargai Ruang Bersama Kebiasaan ini menunjukkan sikap menghormati orang lain dengan tidak membiarkan piring kotor menumpuk.
Berpegang pada Rutinitas Aktivitas ini menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari yang menggambarkan ketaatan pada aturan. Memiliki Disiplin Tinggi Lebih memilih mencuci piring dibanding bersantai usai makan menunjukkan kontrol diri yang kuat.
Menikmati Setiap Momen (Mindful) Sensasi air, sabun, hingga ritme menyikat piring bisa menjadi bentuk praktik mindfulness yang menenangkan.
Piawai Mengelola Stres Tumpukan piring kotor dianggap sumber stres, sehingga segera menyelesaikannya menjadi cara proaktif mengendalikan tekanan. Rendah Hati Mencuci piring jarang mendapat pujian, namun dilakukan dengan tulus demi kebaikan bersama.
Psikolog menilai, karakter ini menunjukkan keseimbangan antara tanggung jawab pribadi dan sosial. Jadi, jika Anda terbiasa langsung mencuci piring setelah makan, bisa jadi Anda memiliki sifat-sifat positif di atas.*
(d/j006)
Editor
: Justin Nova
Psikologi Ungkap 7 Sifat Positif dari Orang yang Selalu Mencuci Piring Setelah Makan