Dinamika Politik Golkar Sumut: Ijeck Plt Ketua, Datok Ilhamsyah Mundur
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
KUANTAN SINGINGI – Tradisi pacu jalur yang merupakan warisan budaya khas dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, kembali menjadi sorotan usai ramai diklaim oleh sejumlah warganet Malaysia sebagai budaya milik Negeri Jiran.
Klaim tersebut memicu perdebatan di media sosial dan mendapat tanggapan serius dari pemerintah daerah.
Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa berdasarkan fakta sejarah dan realitas di lapangan, pacu jalur merupakan tradisi yang telah mengakar kuat di Bumi Lancang Kuning sejak berabad-abad silam.
"Setiap peristiwa orang berhak saja klaim karena kita negara serumpun. Asimilasi budaya itu pasti terjadi," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Senin (7/7/2025).
"Tapi ini sudah lama, dan siapa yang mengembangkan serta mempertahankan? Baru Riau yang terus menjaga dan melestarikannya."
Pacu jalur merupakan lomba perahu panjang tradisional yang rutin digelar setiap tahun di Sungai (Batang) Kuantan.
Tradisi ini awalnya berkembang pada abad ke-17 dan digunakan sebagai moda transportasi antarkampung di sepanjang aliran sungai.
Seiring waktu, pacu jalur menjadi bagian dari upacara keagamaan, perayaan besar Islam, hingga akhirnya ditetapkan sebagai event budaya tingkat nasional menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada masa kolonial Belanda, pacu jalur bahkan pernah dijadikan festival untuk memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina.
Sejak 2014, tradisi ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, juga angkat bicara terkait polemik tersebut.
Ia membantah klaim bahwa pacu jalur berasal dari luar Indonesia dan menegaskan bahwa sejarah, bukti, serta rangkaian ritual panjang yang mengiringi tradisi ini jelas berasal dari Kuantan Singingi.
"Salah besar kalau diklaim orang. Kan bukti-bukti sejarah ada. Pacu jalur bukan sekadar lomba, tapi ada upacara dan proses panjang sejak zaman nenek moyang," tegas Roni.
"Kalau dari sisi sejarah sudah terdaftar dan jadi warisan budaya tak benda. Itu saja sudah jelas bahwa ini warisan budaya Riau, khususnya Kuantan Singingi," tambahnya.
Meski demikian, Gubernur Wahid tidak mempermasalahkan klaim dari negara tetangga tersebut secara berlebihan.
Ia justru mengajak masyarakat untuk melihat dan memahami fakta sejarah secara objektif.
"Ya itu sah-sah saja, tapi mari kita lihat fakta dan realitanya. Pacu jalur itu ada dan tumbuh di Kuantan Singingi, dan hingga kini tetap lestari," pungkas Wahid.*
(d/a008)
MEDAN Dinamika politik di internal Partai Golkar Sumatera Utara memanas setelah Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, menetapkan Musa
POLITIK
TAPANULI TENGAH, SUMATER UTARA Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan pada akhir November 20
PERISTIWA
MEDAN Masyarakat di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, resah akibat praktik pengoplosan gas bersubsidi 3 kilogram
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA, Polda Metro Jaya menurunkan 988 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan tablig akbar Milad The Jakmania ke28 di Plaza Sel
NASIONAL
JAKARTA Sebuah kebakaran maut melanda rumah di Jalan Lindung, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis malam (18/12/2025). Lima anggota satu ke
PERISTIWA
Oleh Ruben Cornelius.MARI kita mulai dari logika paling dasar, yang bahkan tidak membutuhkan teori kebijakan publik. Jika sebuah wilayah di
OPINI
JAKARTA, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menanggapi kritik atas pernyataannya sebelumnya mengenai bantuan dari Malaysia untuk korba
NASIONAL
BATANGTORU Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memastikan pemerintah segera membangun hunian tetap bagi warga korban banjir bandang
NASIONAL
JAMBI Kasus penembakan terhadap Aryadi oleh dua anggota Polsek Tebo Ulu, Polres Tebo, hingga tewas masih menyisakan pertanyaan besar. Ke
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah Tifauziah Tyassuma alias dr. Tifa menuding ijazah yang dit
POLITIK