BREAKING NEWS
Minggu, 10 Agustus 2025

Festival Bedhayan 2025: Pelestarian dan Pengembangan Kreasi Tari Bedhaya sebagai Warisan Budaya Nusantara

Paul Antonio Hutapea - Minggu, 10 Agustus 2025 10:21 WIB
Festival Bedhayan 2025: Pelestarian dan Pengembangan Kreasi Tari Bedhaya sebagai Warisan Budaya Nusantara
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menghadiri Festival Bedhayan 2025 di Gedung Kesenian Jakarta pada Sabtu (9/8/2025). (foto: fadlizon/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Festival Bedhayan 2025 digelar dengan semangat pelestarian dan pengembangan seni tari klasik Jawa, khususnya Tari Bedhaya yang telah diakui sebagai intangible cultural heritage (warisan budaya takbenda).

Acara yang berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta pada Sabtu (9/8/2025) ini mendapat apresiasi khusus dari Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.

Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon menegaskan pentingnya pelestarian budaya sekaligus pengembangan kreasi agar kekayaan budaya Indonesia tetap lestari dan relevan di masa kini.

Baca Juga:

"Festival Bedhayan merupakan perhelatan rutin sekaligus bentuk perayaan luhur atas warisan seni budaya Nusantara yang sarat akan makna, nilai spiritual, serta filosofi kehidupan. Di sini, kita tidak hanya menyaksikan keindahan gerak tari, tetapi juga menyelami kedalaman nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur bangsa," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8/2025).

Festival Bedhayan ke-V mengusung tema utama "Panca Utsava Bedhayan" yang mengangkat lima elemen utama dalam seni Bedhayan, yakni estetika gerak, kesakralan makna, ketertiban irama, keseimbangan rasa, dan keluhuran jiwa.

Baca Juga:

Menbud Fadli menyatakan, kelima unsur ini mencerminkan keharmonisan antara tubuh, jiwa, dan alam semesta yang menjadi inti budaya Jawa dan prinsip hidup bangsa Indonesia yang menjunjung kearifan lokal.

Lebih lanjut, Fadli Zon menyampaikan bahwa Tari Bedhaya tidak hanya merupakan tarian penuh makna filosofis, tetapi juga perayaan jiwa spiritual yang sarat nilai etika dan estetika.

Ia mengutip Jaya Suprana, yang menilai Tari Bedhaya sebagai karya seni luhur yang kaya makna dan nilai-nilai kehidupan.

"Upaya pelestarian budaya tidak cukup hanya dengan menjaga tradisi lama, melainkan harus diiringi inovasi dan kreasi baru agar budaya tetap hidup dan berkembang," ujarnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi, turut menyambut baik pagelaran ini.

Ia menilai festival sebagai wujud nyata kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia, apalagi di tengah derasnya pengaruh budaya asing yang dapat menggerus nilai tradisi.

"Ini adalah apresiasi yang luar biasa, terutama untuk mengenalkan kembali kepada generasi muda bahwa Indonesia dan kebudayaannya sangat luar biasa," katanya.

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
beritaTerkait
Presiden Prabowo, One Piece, dan Harapan Generasi Muda
Jalan Santai HUT ke-95 Desa Batu Agung Meriah, Babinsa Serda Made Suwirta Kawal Ketertiban Warga
Menteri Sosial Gus Ipul Resmi Lantik 1.323 Guru PPPK Sekolah Rakyat dalam Upacara Hybrid
Wamendiktisaintek: Program MBG Meningkatkan Kemampuan Matematika dan Bahasa Inggris Siswa
Menaker Imbau Perusahaan Beri Kesempatan Pekerja Rayakan HUT ke-80 RI
Pemkab Deli Serdang Gencarkan Budaya Baca, Dorong Generasi Maju dan Kompetitif
komentar
beritaTerbaru