BREAKING NEWS
Senin, 01 September 2025

Ketahuan Curi 7 Buah Cabai Untuk Membuat Sambal! Pasutri Blitar Dipaksa Makan Cabai Curiannya!

BITVonline.com - Kamis, 25 Juli 2024 05:22 WIB
Ketahuan Curi 7 Buah Cabai Untuk Membuat Sambal! Pasutri Blitar Dipaksa Makan Cabai Curiannya!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAWA TIMUR -Sebuah insiden memilukan terjadi di wilayah Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, di mana seorang pasutri nekat mencuri 7 buah cabai dari sebuah sawah dan akhirnya dipaksa makan hasil curian mereka oleh warga setempat. Kejadian ini mengundang reaksi keras dari masyarakat atas tindakan penyiksaan yang dianggap tidak manusiawi.

Pasutri yang berinisial SW (41 tahun) dan LW (36 tahun) awalnya hanya mencari bekicot di sekitar sawah, namun tergoda untuk memetik cabai yang tumbuh subur di tanah milik orang lain. “Mereka memetik 7 buah cabai untuk membuat sambal,” kata sumber terkait dari kepolisian setempat.

Ketahuan oleh pemilik sawah, pasutri itu segera diserahkan kepada warga sekitar. Dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, terlihat seorang pria muda mengenakan kaos hitam duduk di tanah, pasrah menerima paksaan untuk memakan cabai secara langsung dari tangan seseorang.

Baca Juga:
Reaksi Netizen dan Kritik terhadap Perlakuan

Video tersebut menimbulkan gelombang protes dari netizen yang merasa bahwa tindakan memaksa pasutri memakan cabai merupakan bentuk perlakuan yang tidak beradab. @dr.okypratamaa menulis, “Yg dilakuin emang salah tapi perlakuan terhadap mereka terkesan miris banget, berani gak ke koruptor seperti itu juga ? Kalo berani, baru ADIL.” Sementara @wryan_s.sh menambahkan, “Kalau mencuri karena lapar, harusnya diberi makanan yang layak, bukan disiksa seperti itu.”

Kepolisian setempat yang memediasi konflik ini menyatakan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan damai. “Kami telah berupaya mediasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ujar Kapolsek Garum, AKP Punjung. “Kedua pihak telah berdamai dan insiden ini dianggap selesai.”

Baca Juga:
Kontroversi dan Kritik terhadap Penegakan Hukum Adat

Namun, insiden ini juga mengundang perdebatan terkait hukum adat dan perlindungan hak asasi manusia. Pemerintah daerah dan organisasi hak asasi manusia setempat diminta untuk mengkaji ulang tindakan seperti ini agar tidak melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Perlunya Perlindungan bagi Pelaku Kriminal

Dalam konteks hukum modern, penting untuk memastikan bahwa setiap individu yang melakukan kesalahan mendapat perlakuan yang sesuai dengan hukum dan tanpa kekerasan. Perlindungan terhadap pelaku kejahatan, meskipun mereka sudah terbukti bersalah, tetap merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi dalam sistem hukum yang adil dan beradab.

Harapan untuk Penanganan Lebih Humanis di Masa Depan

Kejadian tragis ini mengingatkan kita semua akan pentingnya penanganan kasus kriminal dengan pendekatan yang lebih humanis dan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Semoga insiden serupa tidak terulang di masa depan, dan setiap individu mendapat perlakuan yang sesuai dengan prinsip keadilan dan rasa empati.

(N/014)

0 komentar
Tags
beritaTerkait
Meski Diguyur Hujan Deras, Mahasiswa Se-Sumut Tetap Semangat Suarakan Tuntutan di DPRD Sumut
Ratusan Driver Ojol Unjukrasa di Mapolda Sumut
Aksi Damai di Tapanuli Selatan Dibuka oleh Tokoh Agama dan Adat, Kapolres Apresiasi Mahasiswa dan Masyarakat
Polisi Amankan Pelajar Terduga Pelaku Penjarahan di Gedung DPRD NTB
Polisi Buru Pelaku Pembakaran Pos Jaga di Blora, Empat Provokator Penyerangan Brimob Cikeas Telah Diamankan
Rapat Paripurna DPRD Kota Medan Digelar Daring di Tengah Aksi Demonstrasi: Demi Keamanan dan Kenyamanan Bersama
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru