
Mengepel Lantai Sudah Benar Tapi Masih Kotor? Ini Kesalahan Umum yang Sering Terjadi
JAKARTA Meski rutin mengepel, lantai rumah sering kali tetap terasa kotor, lengket, atau penuh debu keesokan harinya. Ternyata, kesalahan
Sains & Teknologi
Jakarta – Pendakwah kondang Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, mengungkapkan pengalamannya yang cukup traumatis dengan es teh. Pernyataan ini disampaikan Gus Miftah dalam dakwah terbarunya yang mendapat perhatian publik. Gus Miftah sempat berhenti berdakwah setelah terlibat dalam kontroversi penghinaan terhadap pedagang es teh.
Kasus tersebut membuatnya mundur dari jabatan Staf Khusus Presiden dan memicu hujatan dari warganet yang mengungkit video kontroversialnya. Dalam dakwah yang digelar baru-baru ini, Gus Miftah tampak duduk di atas panggung yang dikelilingi oleh sejumlah orang berpeci. Meskipun mengawali pembicaraannya dengan nada datar, ia segera melontarkan candaan khasnya yang memicu tawa hadirin.
“Saya masih berat untuk kembali naik panggung,” kata Gus Miftah, mengawali pembicaraannya, dikutip dari media. Tak lama kemudian, ia mengungkapkan, “Tapi karena disuguhi kopi, ya saya berangkat. Insyaallah kalau kopi saya minum, kalau es teh saya trauma.”
Baca Juga:
Candaan tersebut menuai beragam reaksi dari publik. Beberapa menganggapnya sebagai humor ringan, namun ada juga yang mengaitkannya dengan kontroversi sebelumnya yang melibatkan penghinaan terhadap penjual es teh. Kasus tersebut, yang terjadi dalam sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah, sempat membuat nama Gus Miftah menjadi sorotan tajam. Ia bahkan terlibat dalam perdebatan terkait pernyataannya yang dianggap tidak pantas untuk seorang tokoh agama.
Setelah video viral tersebut, Gus Miftah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada 6 Desember 2024, meski ia menyatakan bahwa keputusan tersebut bukanlah akibat tekanan pihak manapun. Gus Miftah menjelaskan bahwa keputusan mundur tersebut merupakan bentuk rasa cinta dan hormatnya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun. Tetapi ini saya ambil karena rasa cinta hormat kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Gus Miftah dalam suasana emosional. Meskipun mundur dari posisi tersebut, Gus Miftah menegaskan bahwa langkahnya bukanlah akhir dari kiprahnya dalam pemerintahan Indonesia. Ia melihat keputusan ini sebagai langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam.
(christie)
JAKARTA Meski rutin mengepel, lantai rumah sering kali tetap terasa kotor, lengket, atau penuh debu keesokan harinya. Ternyata, kesalahan
Sains & TeknologiBALI Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, secara resmi menutup Kongres ke6 PDIP yang berlangsung di Bali Nusa Dua Conventio
PolitikTEBING TINGGI Seorang residivis kasus narkotika berinisial S (42), warga Kelurahan Mekar Sentosa, kembali harus berurusan dengan hukum. Ia
Hukum dan KriminalJAKARTA Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka menyatakan dukungannya atas langkah Presiden Prabowo Subianto yang memberi
NasionalBANDUNG Persib Bandung sukses meraih kemenangan tipis 10 atas tim asal Australia, Western Sydney Wanderers, dalam laga persahabatan yang
OlahragaJAKARTA Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Kemerdekaan Republik Indonesia, nuansa merah putih kembali mewarnai jalanan Ibu
NasionalBALI Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, melontarkan teguran keras kepada pengurus PDIP Jawa Tengah saat menyampaikan pidat
PolitikKARO Ribuan pengunjung memadati area Taman MejuahJuah (Open Stage) Berastagi, Kabupaten Karo, di malam terakhir Festival Bunga dan Buah (
Seni dan BudayaJAKARTA Banyak orang mengira bahwa sensasi kulit terasa kencang atau seperti tertarik setelah mencuci wajah adalah tanda bahwa wajah telah
KesehatanBANDUNG Laga uji coba internasional antara Persib Bandung melawan Western Sydney Wanderers FC berakhir imbang tanpa gol di babak pertama.
Olahraga