Kurang tidur dan mengabaikan kebutuhan istirahat juga menjadi salah satu kebiasaan yang meningkatkan kecemasan. Kurangnya tidur mengurangi kemampuan otak untuk mengontrol emosi dan memperburuk stres, yang akhirnya memperburuk perasaan cemas. Kualitas tidur yang buruk juga membuat kita lebih rentan terhadap overthinking dan membesar-besarkan masalah kecil.
Berpikir tanpa tindakan nyata, atau yang sering disebut overthinking, adalah kebiasaan lain yang memperburuk kecemasan. Ketika kita terlalu banyak berpikir tentang hal-hal yang belum terjadi, itu membuat kita merasa ragu dan takut untuk bertindak, sementara kesempatan berharga bisa saja terlewatkan begitu saja.
Selain itu, mengabaikan kesehatan fisik juga dapat memperburuk kecemasan. Tubuh yang tidak terjaga, dengan pola makan yang buruk dan kurang olahraga, akan membuat tubuh rentan terhadap stres. Sebaliknya, menjaga kesehatan fisik dengan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi kecemasan karena olahraga melepaskan hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati.
Tidak kalah pentingnya, terlalu bergantung pada opini orang lain untuk membuat keputusan hidup dapat menambah kecemasan. Ketika kita terlalu khawatir akan penilaian orang lain, kita kehilangan rasa percaya diri dan merasa cemas untuk mengikuti apa yang kita inginkan.