BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Jejak Hakim Bismar Siregar dari Baringin Sipirok ke Puncak Peradilan Indonesia

Redaksi - Senin, 21 April 2025 08:41 WIB
257 view
Jejak Hakim Bismar Siregar dari Baringin Sipirok ke Puncak Peradilan Indonesia
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Hakim Bismar dikenal dengan pendekatannya yang humanis terhadap hukum. Ia percaya bahwa hukum harus selalu berhubungan dengan konteks sosial. Dalam ceramah dan tulisannya, ia sering menekankan pentingnya "hukum yang hidup dalam masyarakat". Ini adalah sebuah pendekatan yang mengabungkan aturan tertulis, kebijaksanaan lokal, dan suara hati. Bagi Hakim Bismar, hukum bukan hanya soal peraturan yang berlaku, melainkan bagaimana hukum tersebut berfungsi dalam realitas sosial yang dihadapi masyarakat.

Setelah pensiun dari Mahkamah Agung pada 1995, semangat Hakim Bismar untuk mengabdi tidak pernah padam. Beliau tetap aktif menulis, memberikan kuliah, dan terlibat dalam berbagai kegiatan hukum. Salah satu kontribusinya yang penting adalah keterlibatannya dalam mendirikan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di pengadilan, sebuah inisiatif untuk memberikan akses keadilan bagi masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, beliau menulis sejumlah buku yang menjadi warisan pemikirannya, seperti Membangun Hukum yang Hidup, yang membahas tentang pentingnya hukum yang adaptif dengan perubahan sosial dan Integritas dalam Hukum, yang mengajak pembaca untuk memandang hukum dari perspektif moral dan etika.

Di usia senjanya, Hakim Bismar tetap menunjukkan kepeduliannya terhadap keadilan. Beliau pernah datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ali Yafie untuk memberikan dukungan moral dalam kasus Bank Century. Tindakan ini menunjukkan bahwa komitmen beliau terhadap keadilan tak pernah surut, meskipun sudah pensiuan. Melalui seluruh kiprahnya, Hakim Bismar Siregar tak pernah benar-benar berhenti dari tugas moralnya. Terus berada di barisan depan dalam perjuangan menegakkan hukum yang adil,bersih, dan berpihak pada yang lemah.

Baca Juga:

Kini, tiga belas tahun setelah kepergiannya, warisan pemikiran dan semangat perjuangannya masih dikenang. Dalam dunia yang sering kali tergoda oleh kompromi, Hakim Bismar Siregar tetap menjadi mercusuar, mengingatkan kita bahwa keadilan sejati memerlukan keberanian, empati, dan integritas.

Jika Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dikenal memiliki Baharuddin Lopa sebagai jaksa dengan integritas yang sangat tinggi, Sumatra Utara pun memiliki Hakim Bismar Siregar yang memiliki integritas serupa sebagai hakim. Kedua sosok ini sering disandingkan sebagai figur terhormat dalam dunia peradilan Indonesia, dihormati bukan hanya karena kedudukan mereka, tetapi juga karena komitmnen mereka yang kuat dalam menegakkan keadilan.* (infomu.co)

Baca Juga:

*)Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Singapura Tolak Penangguhan Penahanan Paulus Tannos, Pemerintah RI Siap Lakukan Ekstradisi
MA Mutasi Hakim Eko Aryanto ke Papua Barat Pasca Vonis Ringan Kasus Harvey Moeis
Emak-Emak Berbaju Hitam Geruduk DPRD Deli Serdang, Kejari Deli Serdang: Salah Alamat
Prajurit TNI Sertu Syahbani Muhammad Banaya Gugur di Timika Papua, Jenazah Dipulangkan ke Langkat
komentar
beritaTerbaru