JALUR GAZA –Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan mendadak ke markas pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berada di Jalur Gaza Selatan. Kunjungan ini diumumkan secara resmi oleh Kantor Perdana Menteri Israel, dengan tujuan untuk memantau kondisi pasukan IDF yang saat ini terlibat dalam operasi militer di wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya, Netanyahu mengenakan rompi anti-peluru dan ditemani pengawalan ketat. Ia berkeliling di sepanjang perbatasan Rafah dan meninjau Koridor Philadelphia, sebuah zona demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Israel-Mesir. Zona ini sebelumnya dikuasai oleh IDF setelah adanya dugaan penyelundupan senjata oleh militan Hamas dari Mesir ke Jalur Gaza.
Netanyahu memuji kinerja pasukan IDF yang bertugas di Rafah dan menyuarakan nada kemenangan dalam kampanye melawan Hamas. “Pasukan dan komandan IDF telah memperkuat posisi kami di koridor Philadelphia dan penyeberangan Rafah, yang sangat penting untuk masa depan keamanan Israel,” ujar Netanyahu kepada wartawan.
Kunjungan mendadak Netanyahu ini terjadi pada hari yang sama dengan kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, ke situs suci yang diperebutkan di Yerusalem.
Di tengah ketegangan yang meningkat, proposal gencatan senjata masih dalam pembahasan tanpa adanya kemajuan signifikan. Netanyahu menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perang hingga Hamas hancur dan semua tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza dikembalikan. Sejak konflik dimulai pada Oktober lalu, laporan resmi menyebutkan bahwa militan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan menangkap sekitar 250 sandera. Sementara itu, serangan balasan Israel telah menyebabkan lebih dari 38.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 88.800 lainnya terluka.
Di tengah situasi yang memanas, Netanyahu juga berencana menggelar pertemuan empat mata dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Namun, karena Biden saat ini sedang tidak fit akibat terpapar COVID-19, pertemuan ini dijadwalkan akan berlangsung pekan depan. Topik yang akan dibahas dalam pertemuan ini belum dirinci secara jelas, namun diperkirakan akan mencakup hubungan tegang antara kedua pemimpin serta isu terkait pengiriman bom ke Israel.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengonfirmasi bahwa kesehatan dan pemulihan Presiden Biden akan menjadi prioritas utama, dan bagaimana hal ini mempengaruhi diskusi dengan Netanyahu masih belum dapat dipastikan.
“Jelas kita perlu memastikan bahwa kesehatan presiden dan pemulihannya dari COVID menjadi prioritas, dan saat ini kami belum dalam posisi untuk menentukan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi diskusi dengan Perdana Menteri Netanyahu,” kata Kirby.
Netanyahu berharap pertemuan ini dapat memperbaiki hubungan yang telah tegang dan membahas strategi terkait konflik di Gaza serta pasokan militer yang diperlukan.
(N/014)
PM Benjamin Netanyahu Lakukan Kunjungan Mendadak ke Markas IDF di Gaza Selatan dan Gunakan Rompi Anti Peluru!