BREAKING NEWS
Jumat, 02 Mei 2025

Skandal Rekrutmen Nayunda Nabila di Kementerian Pertanian: Pertanyaan Jaksa Terhadap SYL

BITVonline.com - Senin, 24 Juni 2024 09:53 WIB
45 view
Skandal Rekrutmen Nayunda Nabila di Kementerian Pertanian: Pertanyaan Jaksa Terhadap SYL
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat menggemparkan ruang sidang dengan pertanyaan tajam terkait proses rekrutmen Nayunda Nabila sebagai pegawai honorer di Kementerian Pertanian. Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disorot habis-habisan terkait keterlibatannya dalam penempatan Nayunda di institusi tersebut.

Dalam persidangan yang berlangsung pada Senin (24/6/2024), Jaksa KPK Meyer Simanjuntak dengan tegas menanyakan bagaimana proses Nayunda menjadi pegawai honorer di Kementan. “Terkait Nayunda tersebut, gimana prosesnya itu bisa menjadi pegawai Kementan itu? Honorer ya?” tanya Jaksa Simanjuntak kepada SYL, yang merupakan salah satu dari tiga terdakwa dalam kasus gratifikasi dan pemerasan.

SYL, yang menghadapi serangkaian pertanyaan yang tidak terduga, dengan mantap menjawab bahwa Nayunda melamar secara resmi untuk posisi tersebut. “Saya begitu saja tahu bahwa dia harus melamar dan setelah melamar dia dapat pekerjaan di situ dan tentu saja saya tidak ikuti dan tidak mencampuri seperti itu,” tegas SYL.

Baca Juga:

Jaksa kemudian mengejar lebih jauh, ingin tahu dari mana SYL mendapatkan informasi tentang proses rekrutmen Nayunda. SYL mengaku bahwa dia baru mengetahui detail proses tersebut dalam persidangan yang sedang berlangsung. “Di persidangan ini baru saya tahu bahwa ini prosesnya seperti itu, saya nggak ikuti proses awalnya,” ungkap SYL dengan jujur.

Sebelumnya, dalam sidang yang sama, hakim juga mengonfirmasi kepada Nayunda Nabila sendiri mengenai proses dia menjadi tenaga honorer di Kementerian Pertanian. Nayunda mengakui bahwa dia yang mengajukan diri untuk menjadi honorer di Kementan, setelah mengirimkan CV dan melakukan wawancara singkat.

Baca Juga:

Nayunda, yang pernah menerima gaji bulanan sebesar Rp 4,3 juta dari Kementan, mengaku hanya dua kali hadir di kantor sebelum akhirnya dicoret dari daftar honorer setahun kemudian.

Kasus ini memunculkan banyak spekulasi dan pertanyaan terkait etika rekrutmen di lembaga pemerintahan serta peran nepotisme dalam penempatan pegawai. Meskipun demikian, kedua pihak yang terlibat, baik SYL maupun Nayunda, belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai aspek-aspek yang lebih mendalam dari proses tersebut.

Dalam suasana persidangan yang tegang, penonton juga turut meramaikan dengan berbagai pendapat dan komentar terkait transparansi dan keadilan dalam sistem rekrutmen pemerintahan.

Kasus ini terus menjadi sorotan publik karena melibatkan nama-nama besar di pemerintahan dan memperlihatkan kerumitan dalam pengelolaan kebijakan sumber daya manusia di lingkungan birokrasi. Pengadilan akan terus mengikuti perkembangan untuk mengungkap kebenaran di balik kontroversi rekrutmen ini.

Sejauh ini, Kementerian Pertanian dan pihak terkait belum memberikan komentar resmi mengenai perkembangan terbaru dari kasus ini. Sidang dilanjutkan dengan berbagai bukti dan kesaksian untuk menegaskan tuduhan terhadap para terdakwa.

Dengan demikian, penyelesaian kasus ini diharapkan akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai integritas dan transparansi dalam proses perekrutan pegawai di lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Wabup Dairi Pimpin Upacara Hardiknas 2025: Pendidikan adalah Hak Asasi dan Kunci Masa Depan Bangsa
Polrestabes Medan Resmikan SPPG, Siap Produksi 71 Ribu Lebih Makanan Bergizi untuk Dukung Generasi Emas 2045
BPOM Temukan 400 Ribu Vial Ketamin Digunakan Secara Ilegal Sepanjang 2024, Aturan Baru Disiapkan
Duo Pengelola Judol Jaringan Kamboja Dicokok Saat Tunggu Makanan di Medan
Oknum TNI AL Diduga Aniaya Dua Emak-emak di Langkat, Diduga Salah Sangka Mencuri Sawit
Setelah 60 Tahun, Prabowo Jadi Presiden Kedua Hadiri Hari Buruh, Siapa yang Pertama?
komentar
beritaTerbaru