JAKARTA -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya antisipasi terhadap ancaman kekeringan yang akan menghantui Indonesia pada bulan Juli, Agustus, dan September 2024. Menyikapi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus siap menghadapi dampak dari musim kemarau yang diprediksi akan mempengaruhi produksi pangan.
Dalam keterangan resmi, Jokowi mengungkapkan bahwa BMKG telah merilis prakiraan kondisi kekeringan selama musim kemarau di Indonesia, yang diproyeksikan akan dominan hingga bulan September 2024. Sejumlah wilayah, terutama Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, berpotensi mengalami kekeringan yang cukup parah, dengan beberapa daerah sudah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) yang panjang.
“Kami harus siap mengantisipasi dampak yang mungkin timbul dari kekeringan ini, terutama terhadap produksi pangan nasional,” tegas Jokowi.
Pada bulan Juni ini, BMKG memperkirakan sekitar 41% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Sejumlah langkah telah diambil untuk menghadapi situasi ini, termasuk pembangunan puluhan ribu pompa air untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan upaya modifikasi cuaca untuk mengisi waduk dan bendungan di berbagai wilayah, seperti yang diungkapkan oleh Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto.
“Musim kemarau yang diprediksi akan menjadi puncaknya pada Juli-Agustus membutuhkan kesiapan kita semua. Kita telah bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk membangun infrastruktur air dan melakukan modifikasi cuaca di berbagai wilayah,” kata Seto.
Namun, Seto juga menyoroti bahwa musim kemarau tahun ini dipengaruhi oleh fenomena La Nina yang lemah. Meskipun La Nina biasanya berdampak pada peningkatan curah hujan, karakteristik musim kemarau di berbagai wilayah Indonesia tetap beragam, dengan beberapa daerah mengalami kekeringan yang lebih parah dari biasanya.
“Dalam menghadapi situasi ini, kita perlu bersiap dengan berbagai upaya teknis, termasuk modifikasi cuaca dan peningkatan infrastruktur air,” tambahnya.
Komitmen pemerintah untuk mengatasi dampak kekeringan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, baik dari sektor pemerintahan maupun masyarakat. Semua pihak diharapkan dapat bersatu untuk menghadapi tantangan ini dan meminimalisir dampak negatifnya terhadap produksi pangan dan kehidupan masyarakat.
(N/014)
BMKG Ungkap Detail Ancaman Kekeringan Yang Ditekankan Jokowi Bagi Indonesia