
Mualem Ancam Tindak Tambang Ilegal: 1.000 Ekskavator Harus Hengkang dari Hutan Aceh!
BANDA ACEH Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, mengeluarkan peringatan keras kepada para pelaku tambang ilegal yang m
Pemerintahan
JAKARTA -Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim S. Djojohadikusumo, mengungkapkan angka mencengangkan terkait kebocoran penerimaan negara yang diperkirakan mencapai Rp 300 triliun. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perkebunan sawit ilegal yang didirikan oleh pengusaha nakal, yang tidak membayar pajak.
Dalam sebuah diskusi ekonomi di Menara Kadin, Jakarta, Hashim menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jutaan hektar kawasan hutan telah dikuasai secara ilegal. “Ada jutaan hektar kawasan hutan diokupasi liar oleh pengusaha kebun sawit nakal. Ternyata sudah diingatkan, tetapi sampai sekarang belum bayar,” jelas Hashim. Ia menyebut bahwa pemerintah telah mengumpulkan data yang menunjukkan potensi kerugian besar ini.
Kebocoran penerimaan negara ini menjadi salah satu topik yang sering diangkat oleh Prabowo Subianto selama masa kampanye Pemilihan Presiden 2014. Bahkan, ia sempat dikenal dengan julukan “Prabocor” karena fokusnya yang intens terhadap masalah ini. Hashim menambahkan bahwa informasi mengenai kebocoran ini diperoleh dari Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, serta Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan Pengawasan (BKPK) Muhammad Yusuf Ateh, yang juga dikonfirmasi oleh KLHK.
Hashim menyatakan bahwa pihaknya kini memiliki data tentang 300 perusahaan sawit yang terlibat dalam praktik ilegal tersebut. Ia menegaskan bahwa dari kebocoran ini, negara berpotensi mengumpulkan hingga Rp 50 triliun setiap tahun. “Ini kita hitung-hitung dari satu kebocoran, kita bisa berikan makan gratis dua kali sehari untuk sembilan juta anak,” ungkapnya.
Solusi untuk Kebocoran AnggaranUntuk menangani kondisi ini, Hashim mengungkapkan bahwa Prabowo telah merencanakan pembentukan Kementerian Penerimaan Negara. Meskipun sebelumnya ada wacana untuk membentuk Badan Penerimaan Negara, kini keputusan telah diambil untuk meningkatkan efektivitas pengawasan penerimaan negara.
“Ini adalah bagian dari Asta Cita ke-8, yang akan menjadi Kementerian Penerimaan Negara. Menterinya sudah ada,” kata Hashim. Ia menambahkan bahwa pasangan Presiden-Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, memiliki target besar untuk meningkatkan rasio penerimaan negara menjadi 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Target tersebut didasarkan pada masukan dari Bank Dunia, yang menilai bahwa potensi penerimaan negara Indonesia dapat mencapai angka tersebut tanpa harus menaikkan tarif pajak. Hashim menjelaskan, penegakan aturan akan menjadi kunci untuk memastikan semua wajib pajak memenuhi kewajiban mereka, sehingga tidak ada lagi kebocoran dari sumber-sumber penerimaan negara.
Teknologi untuk Penegakan AturanDalam rangka mencapai target tersebut, Hashim menegaskan pentingnya penerapan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI) dan Information Technology (IT). “It’s the matter of time and will. Cara-caranya ada pakai AI, pakai IT, dan kita akan capai 23%,” tegasnya. Ia juga optimis bahwa Indonesia dapat melampaui rasio penerimaan perpajakan Kamboja yang telah mencapai 18%, bahkan Vietnam yang sudah mencapai 23% dari PDB.
“Dengan bantuan Bank Dunia, kami siap sedia untuk membantu mencapai target-target ini, tanpa perlu menambah tarif pajak,” pungkas Hashim.
Pernyataan ini diharapkan dapat memicu perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat mengenai pentingnya penanganan kebocoran penerimaan negara demi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan nasional.
(N/014)
BANDA ACEH Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, mengeluarkan peringatan keras kepada para pelaku tambang ilegal yang m
PemerintahanLEBAK Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, meminta perbaikan jalan serta peningkatan pelayanan kesehatan dan keamanan d
PemerintahanJAKARTA Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa seluruh pemberi kerja, termasuk perusahaan swasta, BUMN, BUMD, kementeri
NasionalNEWYORK, Indonesia dan Maladewa sepakat menghidupkan kembali hubungan bilateral kedua negara melalui kerja sama di bidang kesehatan publ
PemerintahanMEDAN Utang negara menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan membiayai pembangunan. adsenseNamun, tren
EkonomiJAKARTA Ganda campuran Indonesia, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, gagal melaju ke final BWF World Tour Super 500 Korea Open 2025 setel
OlahragaJAKARTA, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan Indonesia telah mandiri dalam pemenuhan kebutuhan beras, d
EkonomiDELI SERDANG Polisi melakukan penggerebekan dramatis di sebuah barak yang diduga menjadi sarang narkoba dan judi dindong di Jalan Jermal
Hukum dan KriminalJAKARTA, Badan Bank Tanah menegaskan pengelolaan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) di Sulawesi Tengah (Sulteng) dilakukan secara adil dan b
EkonomiBALI, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusulkan agar hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) dapat digunakan seb
Pendidikan