JAMBI -Kasus kematian seorang wanita bernama Resti Widia (30) yang jasadnya ditemukan di dalam lemari di kamar indekosnya di RT 07, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, masih menjadi perhatian publik. Sejak penemuan jasadnya pada Rabu malam (25/9), pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik kematian mengenaskan ini.
Resti ditemukan dalam kondisi tragis, terbaring di dalam lemari bertingkat empat, dengan tangan terikat di belakang dan ditumpuk dengan pakaian. Penemuan ini mengejutkan warga setempat, terutama penghuni indekos, yang mengatakan bahwa Resti terakhir kali terlihat pada Selasa, 24 September 2024. Dalam dua hari tersebut, ponsel korban tidak aktif, menambah kecurigaan teman-temannya.
Awal Penemuan Jasad
Kejadian ini bermula ketika teman korban yang merasa khawatir karena tidak dapat menghubungi Resti memutuskan untuk mendatangi indekosnya. Saat tiba, mereka mendapati pintu kamar terkunci dari luar dan ada bekas congkelan pada pintu, menimbulkan kecurigaan lebih lanjut. Teman-teman Resti akhirnya berhasil membuka pintu, dan tercium bau tidak sedap dari dalam kamar.
Setelah pintu terbuka, mereka terkejut melihat tubuh Resti yang telah lifeless di dalam lemari. Teman-teman korban segera melaporkan penemuan ini kepada pihak berwenang, dan jenazah Resti dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk divisum.
Penyelidikan Berlanjut
Kasubdit Penmas Humas Polda Jambi, Kompol M Amin, menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. “Kami masih memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui apakah kematian korban ada kaitannya dengan kebiasaan hidupnya yang dikenal pamer uang dan perhiasan,” ujarnya dalam keterangan pers pada Jumat (27/9).
Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari keluarga korban dan pemilik indekos. Hingga saat ini, total sepuluh saksi telah dimintai keterangan. Rencananya, pada sore hari ini, jenazah Resti akan dilakukan autopsi untuk menentukan penyebab kematiannya.
Dugaan Motif Pembunuhan
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Resti memiliki kebiasaan memamerkan kekayaan di media sosial, khususnya di TikTok. Tindakan ini diduga menjadi pemicu bagi pelaku untuk melakukan tindakan kriminal tersebut. “Dengan informasi tersebut, kami akan mendalami keterangan saksi lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah ada keterkaitan dengan perilaku korban sebelum kejadian,” tambah Amin.
Kapolsek Jambi Selatan, AKP Suwondo, menegaskan bahwa pihaknya masih mencari tahu lebih lanjut mengenai motif pembunuhan ini. “Kami menduga ini adalah kasus pembunuhan, dan kami akan mengusut tuntas hingga pelaku tertangkap,” ujarnya.
Kesedihan dan Keprihatinan Masyarakat
Kematian Resti Widia menimbulkan kesedihan di kalangan keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Banyak yang merasa kehilangan akan sosok yang dikenal aktif di media sosial tersebut. Teman-teman Resti mengenangnya sebagai pribadi yang ceria dan penuh semangat, yang selalu berbagi kebahagiaan melalui konten-kontennya.
Kasus ini menyoroti pentingnya keselamatan individu, terutama di era media sosial, di mana pameran gaya hidup sering kali menjadi sasaran bagi tindakan kriminal. Dengan investigasi yang masih berlangsung, masyarakat berharap agar keadilan segera ditegakkan dan pelaku pembunuhan segera ditangkap.
Penutup
Kasus kematian Resti Widia menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan waspada, terutama dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini dan memberikan keadilan bagi Resti dan keluarganya. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan memberikan dukungan kepada pihak berwenang dalam penyelidikan ini.
(N/014)
Penyelidikan Kasus Pembunuhan Resti Widia, Wanita Ditemukan Tewas Dalam Lemari di Jambi