
Haedar Nashir: Jabatan Baru Bukan Kebanggaan, Tapi Amanat Berat dari Presiden
JAKARTA Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menanggapi perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subian
Nasional
JAKARTA -Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengungkapkan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo telah merampas tanah seluas 571 ribu hektare di 134 lokasi per Juli 2024. Proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor, termasuk energi, infrastruktur, pangan, pabrik, dan real estate.
Sekretaris Jenderal KPA, Dewi Kartika, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pemerintah telah mengutamakan kepentingan bisnis swasta, termasuk perusahaan asing, dalam pelaksanaan PSN. “Dengan memberi label PSN, Presiden Jokowi telah melahirkan keputusan yang mengakibatkan perampasan tanah, penggusuran, dan kriminalisasi rakyat. PSN telah merampas demokrasi, kebebasan, hak hidup, dan hak atas tanah rakyat,” ungkap Dewi.
KPA mendesak pemerintah untuk mengevaluasi proses perumusan regulasi PSN yang dianggapnya koruptif dan manipulatif. Selain itu, mereka juga meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan wewenang, korupsi agraria, dan praktik mafia tanah yang merugikan masyarakat.
Baca Juga:
Sebagai bagian dari aksi ini, KPA berkolaborasi dengan berbagai organisasi seperti Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA), Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), Aliansi Perempuan Indonesia (API), dan Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis). Mereka menggelar aksi demonstrasi bertepatan dengan Hari Tani, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di 15 titik lainnya di seluruh Indonesia dalam Gerakan Rakyat Lawan Perampasan Tanah.
Dalam aksi tersebut, para petani mengungkapkan tuntutannya kepada Presiden Joko Widodo agar mempertanggungjawabkan penyelewengan dalam pelaksanaan Reforma Agraria di Indonesia dan seluruh kejahatan agraria yang terjadi. “Kami, Petani bersama Gerakan Rakyat Lawan Perampasan Tanah, menuntut pertanggungjawaban pemerintah,” kata Dewi.
Baca Juga:
Dalam tuntutan mereka kepada pemerintahan yang akan datang di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, para petani mengharapkan agar Reforma Agraria Sejati dijalankan sesuai dengan UUD 1945 dan UUPA 1960. Mereka mendesak redistribusi tanah kepada petani gurem, buruh tani, dan perempuan petani sebagai langkah untuk mengatasi ketidakadilan agraria.
Lebih lanjut, para petani menuntut penyelesaian seluruh konflik agraria struktural sebagai bagian dari pemulihan hak-hak korban perampasan tanah dan penggusuran. Selain itu, mereka menginginkan negara untuk menjamin ketersediaan modal, pendidikan, teknologi tepat guna, benih, pupuk, infrastruktur pertanian, dan pasar yang berkeadilan.
Aksi ini mencerminkan keresahan yang mendalam di kalangan petani dan masyarakat luas terhadap kebijakan agraria yang dianggap merugikan, dan menjadi panggilan untuk perubahan dalam pengelolaan sumber daya tanah di Indonesia.(N/014)
JAKARTA Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menanggapi perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subian
NasionalLANGKAT Seorang pria paruh baya bernama Zulkifli (55) nyaris hanyut terseret arus deras di Sungai Pelawi, Kecamatan Babalan, Kabupaten L
PeristiwaJAKARTA Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Nirmala Ika K., M.Psi., Psikolog, menegaskan bahwa seorang ibu memerlukan dukungan
KesehatanSURABAYA Pertandingan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia dan Timnas Lebanon masih berlangsung ketat tanpa gol hingga menit ke30 di S
OlahragaMEDAN Wali Kota Medan Rico Tri Putra Waas menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kejuaraan Judo Terbuka Piala Wali Kota Medan 20
OlahragaJAKARTA Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengumpulkan seluruh anggota Fraksi Gerindra DPR RI di kediaman Ketua Umum Pa
PolitikMEDAN Komitmen besar Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam pemberantasan korupsi dan pengawalan proyek strategis nasional mendapat sorotan dari
NasionalJAKARTA Kejaksaan Agung RI melalui Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) memeriksa enam orang saksi dal
NasionalSIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, menyampaikan Nota Keuangan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
PemerintahanJAKARTA Gerakan Pemuda Ansor menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengawal swasembada p
Ekonomi