BREAKING NEWS
Senin, 08 Desember 2025

Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah: Langkah Strategis Menuju Indonesia sebagai Negara Industri

BITVonline.com - Selasa, 24 September 2024 09:33 WIB
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah: Langkah Strategis Menuju Indonesia sebagai Negara Industri
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEMPAWAH -Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada Selasa (24/9) untuk meresmikan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT. Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang terletak di Kecamatan Sungai Kunyit. Dalam kesempatan ini, Jokowi menekankan pentingnya pengolahan sumber daya alam Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat dan negara.

Membangun Infrastruktur Industri

Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan bahwa pembangunan fase pertama smelter PT BAI, hasil kerja sama antara PT Inalum dan PT Antam, telah selesai dengan baik. Ia mengungkapkan, “Pembangunan smelter ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri. Mengolah sumber daya alam kita sendiri dan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah.”

Jokowi menekankan bahwa penghentian ekspor bahan mentah merupakan langkah krusial untuk meningkatkan nilai tambah. “Setop ekspor bahan-bahan mentah, olah sendiri karena nilai tambahnya akan diperoleh masyarakat dan negara,” tegasnya.

Hilirisasi Sumber Daya Alam

Jokowi juga memberikan contoh konkret mengenai hilirisasi, terutama pada komoditas nikel. “Sebelum 2020, kira-kira ekspor kita mentahan itu USD 1,4-2 miliar, artinya sekitar Rp 20-an triliun. Begitu kita setop tahun kemarin, jadi USD 34,8 miliar, artinya hampir Rp 600 triliun nilai tambah terjadi,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan betapa signifikan dampak hilirisasi terhadap perekonomian nasional.

Dengan beroperasinya smelter PT BAI, Jokowi optimis bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor aluminium. “Setelah ini selesai dan berproduksi, impor (aluminium) yang 56 persen ini kita stop. Tidak impor lagi dan kita produksi dalam negeri,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa langkah ini akan menyelamatkan devisa sekitar USD 3,5 miliar atau Rp 50 triliun setiap tahunnya.

Investasi dan Harapan Baru

Presiden Jokowi berharap bahwa dengan investasi sebesar Rp 16 triliun untuk proyek ini, Indonesia akan memasuki babak baru sebagai negara industri. “Kita harapkan dengan investasi ini, kita betul-betul akan memulai babak baru Indonesia sebagai negara industri,” ujarnya penuh harap.

Peresmian proyek strategis nasional yang dimulai sejak 2019 ini ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Jokowi yang didampingi sejumlah Menteri, Pejabat Gubernur Kalbar, serta Pejabat Bupati Mempawah. Momen ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam mendorong pengolahan sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Jokowi berharap Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produk luar, tetapi juga mampu bertransformasi menjadi produsen yang mandiri dan berdaya saing di kancah internasional.

Kunjungan Jokowi ke Mempawah kali ini bukan hanya sekadar peresmian, tetapi juga menjadi titik awal bagi Indonesia untuk menempuh jalan menuju kemandirian industri. Dengan semangat hilirisasi dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal, Indonesia diharapkan mampu meraih masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru