BREAKING NEWS
Selasa, 29 April 2025

Penyelidikan Kebocoran Data NPWP oleh Bjorka: Polri Berkolaborasi dengan BSSN

BITVonline.com - Selasa, 24 September 2024 08:14 WIB
24 view
Penyelidikan Kebocoran Data NPWP oleh Bjorka: Polri Berkolaborasi dengan BSSN
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Dittipidsiber Bareskrim Polri kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diduga dilakukan oleh entitas bernama Bjorka. Kebocoran ini terbilang signifikan, dengan sekitar 6,6 juta data NPWP yang mencakup informasi pribadi termasuk nama Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri kabinetnya.

Kerja Sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara

Demi memperkuat bukti dan efektivitas penyelidikan, Polri menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam proses ini. Menurut Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, keterlibatan BSSN sangat penting untuk melakukan forensik digital dan memastikan langkah-langkah yang tepat diambil untuk menangani insiden kebocoran ini.

“Jadi itu (menjadi kerja sama) suatu hal yang penting dan menjadi suatu ekosistem untuk pengungkapan kasus. Kerja sama ini sangat diperlukan,” jelas Brigjen Himawan di Mabes Polri pada Selasa, 24 September 2024.

Baca Juga:
Detail Kebocoran Data

Data yang bocor meliputi informasi NPWP yang dijual di darkweb dengan harga yang relatif rendah, yakni 10 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 153,1 juta. Dalam sampel yang dibocorkan, Bjorka menyertakan nama-nama penting, termasuk pejabat VVIP Indonesia, yang jelas menimbulkan keprihatinan mengenai privasi dan keamanan data di tingkat nasional.

Bjorka juga memberikan pesan provokatif dalam bahasa Inggris, yang menyiratkan bahwa informasi yang diungkapkan termasuk data pribadi mengenai presiden dan keluarganya, serta pejabat di Kementerian Keuangan. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya situasi ini dan dampak potensial yang bisa terjadi terhadap keamanan negara.

Baca Juga:
Proses Penyelidikan

Saat ini, penyelidikan oleh Polri masih berjalan, dan Brigjen Himawan menegaskan bahwa komunikasi dengan BSSN sedang berlangsung. Ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai siapa saja yang telah dimintai keterangan, namun menekankan bahwa kolaborasi antarinstansi menjadi kunci dalam mengatasi kebocoran data ini.

“Kita juga sedang melakukan penyelidikan, apakah ada hubungannya dengan yang ini, itu sedang kita dalami. Kerja sama ini menjadi hal yang penting untuk pengungkapan kasus,” ungkapnya.

Tindakan Selanjutnya

Polri diharapkan dapat mengungkapkan secara rinci terkait bagaimana kebocoran ini terjadi dan siapa saja yang bertanggung jawab. Selain itu, langkah-langkah pencegahan juga perlu dipertimbangkan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Berdasarkan informasi yang berkembang, kebocoran data ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik, tetapi juga bisa memicu reaksi dari lembaga-lembaga terkait mengenai perlindungan data pribadi.

Kasus kebocoran data NPWP yang melibatkan Bjorka ini menjadi perhatian utama, mengingat dampaknya yang bisa jauh lebih besar dari sekadar data yang bocor. Publik kini menunggu langkah konkret dari pihak berwenang dalam menangani masalah ini dan memastikan bahwa sistem perlindungan data di Indonesia dapat diperbaiki untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Dengan begitu, harapan masyarakat adalah agar penegakan hukum berjalan transparan dan akuntabel demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi negara.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Dinkes Medan Gelar Halal Bihalal dan Tepung Tawar 31 Calon Jamaah Haji
Buron Kasus Penipuan Rp100 Juta di Labusel Ditangkap Tim Tabur Kejati Sumut
Muhammad Hafis Al Ihsan Sabet Hafiz Terbaik MTQ ke-58 Medan, MAN 1 Medan Borong Prestasi
Zarof Ricar, Eks Pejabat MA, Jadi Tersangka TPPU: Kejagung Sita Rp 1 Triliun Uang Tunai & 51 Kg Emas
Panen Perdana Bawang Merah, Pemuda Bogor Raup Untung Rp 45 Juta Berkat Bimbingan Online
Modus Baru! Pria di Bandung Edarkan Sabu dalam Kulit Kacang
komentar
beritaTerbaru