JAKARTA -Paus Fransiskus memulai perjalanan apostolik yang sangat dinantikan ke sejumlah negara Asia, dengan Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi dalam rangkaian lawatannya. Kunjungan ini menandai langkah penting dalam hubungan antar umat beragama dan menunjukkan komitmen Paus Fransiskus untuk memperkuat jembatan antar-bangsa.
Pada Selasa, 3 September 2024, Paus Fransiskus tiba di Bandara VIP Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Pesawat yang membawa Paus, jenis Airbus A330-941 dengan kode penerbangan ITY4000, dioperasikan oleh ITA Airways. Berdasarkan pantauan Flight Radar, pesawat yang digunakan Paus berangkat dari Roma, Italia, sekitar pukul 17.32 waktu setempat dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 12 jam.
Kedatangan Paus di Indonesia disambut dengan penuh antusiasme. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, pesawat yang ditumpangi Paus sempat berputar satu kali sebelum akhirnya mendarat dengan mulus pada pukul 11.16 WIB. Momen ini menandai awal dari kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia.
Yang menarik, Paus Fransiskus memilih untuk menggunakan pesawat komersial ITA Airways untuk perjalanannya ini, bukannya pesawat khusus atau jet pribadi. Keputusan ini merupakan langkah simbolis yang menunjukkan kesederhanaan dan keterhubungan Paus dengan umat Katolik di seluruh dunia. Pesawat yang membawa Paus Fransiskus sempat terlihat berputar sebelum touch down, mengingat pentingnya penerbangan tersebut.
Dalam tanggapannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberikan pujian tinggi terhadap keputusan Paus untuk melakukan perjalanan dengan pesawat komersial. “Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh serta tidak menginap di hotel berbintang. Hal ini menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global,” ujar Haedar Nashir dalam keterangannya.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memiliki makna yang mendalam dalam konteks hubungan antar umat beragama, khususnya antara Islam dan Katolik. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memegang posisi strategis dalam dialog antar agama. Paus Fransiskus, yang dikenal dengan upayanya untuk menjembatani perbedaan antar agama, menegaskan komitmennya dalam memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam melalui kunjungan ini.
Selama kunjungannya, Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan sejumlah kegiatan, termasuk pertemuan dengan pemimpin agama dan masyarakat setempat, serta berdoa di berbagai tempat suci. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar umat beragama di Indonesia dan memberikan inspirasi bagi masyarakat global tentang pentingnya toleransi dan dialog antar agama.
Dengan kunjungan ini, Paus Fransiskus tidak hanya menegaskan hubungan diplomatik antara Vatikan dan Indonesia, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya keberagaman dan saling menghormati dalam masyarakat global. Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia dan di seluruh dunia.
(N/014)
Pesawat Paus Fransiskus Sempat Berputar Sebelum Mendarat Mulus di Bandara Soekarno-Hatta?