Sri Mulyani Blusukan ke Fresh Market Emerald, Foto ‘Bubur Ayam Dinasti’ Jadi Sorotan, Sindiran Halus?

TANGGERANG –Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menarik perhatian publik dengan aksi blusukannya ke Fresh Market Emerald di Bintaro, Tangerang Selatan. Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya @smindrawati pada Ahad, 25 Agustus 2024, Sri Mulyani membagikan pengalaman kunjungannya ke pasar modern tersebut, lengkap dengan sejumlah foto yang menggambarkan suasana pasar dan santapannya.

Sri Mulyani yang dikenal sebagai figur publik dengan citra profesional dan tegas, nampak menikmati suasana pasar yang bersih dan teratur. Dalam postingan tersebut, dia menceritakan pengalamannya mengunjungi berbagai toko di pasar dan menyantap makan siang dengan menu yang terjangkau dan bergizi. “Masih dari jalan-jalan pagi ini di Bintaro, suasana di Fresh Market Emerald yang menyenangkan untuk jalan dan menikmati suasana pasar tradisional yang bersih. Untuk makan siang hari ini yang enak sehat dan bergizi,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

Momen Santai dan Menu Makan Siang

Sri Mulyani menyebutkan bahwa dia menikmati nasi dan sayur lodeh dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu, dia juga menemukan berbagai makanan lezat lainnya seperti pecel, gudeg, dan rengginang. “Nasi plus sayur lodeh enak (Posternya Besar bertuliskan ‘Makan Sepuasnya Rp 10.000’ – jangan lupa ada tambahan tulisan dibawahnya: Syarat dan Ketentuan Berlaku),” tambahnya.

Unggahan ini turut menampilkan beberapa foto makanan yang Sri Mulyani cicipi, seperti Sego Pecel Magetan Bu Hermin dengan bumbu pecel yang khas, gudeg krecek, serta kerupuk dan rengginang. “Good Sunday break..!” tulisnya menandai akhir dari kunjungan santai tersebut.

Foto ‘Bubur Ayam Dinasti’ Menjadi Sorotan

Di antara belasan foto yang dibagikan, slide ke-10 menjadi yang paling mencuri perhatian. Dalam foto tersebut, Sri Mulyani terlihat mengenakan pakaian santai: topi putih, jaket putih, sepatu, dan tote bag, berdiri di depan sebuah toko kue kering. Namun, yang paling menarik adalah adanya tempat makan bubur ayam di samping toko tersebut, dengan banner bertuliskan ‘Bubur Ayam Dinasti’.

Unggahan ini langsung memicu berbagai tanggapan dari warganet. Banyak yang berpendapat bahwa foto tersebut mengandung sindiran halus terkait situasi politik Indonesia saat ini, khususnya terkait dengan isu dinasti politik. Beberapa komentar di media sosial antara lain:

“Bubur dinasti sungguh halus bu Ani menyindir,” tulis @jesse_siregar. “Bubur ayam dinasti apakah yang jualan 1 keluarga bu?” tulis @adhichronique. “Salfok sama bubur ayam DINASTI,” tulis @random.tersedia. “Ibu sedang memasak,” tulis @ketumapr. “Cukup bubur ayam aja ya bu yang dinasti. Politik mah jangan wkwk,” tulis @asyamsulm. “Sindirannya halus, bu” tulis @dddlllyou. “Berani juga Anda menyindir bos sendiri,” tulis @_ibmufajar. “Rasanya gimana bu, dinastinya sudah menjadi bubur?” tulis @yudhawicaksana. “Slide terakhir, kode keras. Nasi sudah jadi bubur. Bubur ayam dinasti. Ayuk ah bu, gak usah ikutan bantuin dinasti haus kekuasaan,” tulis @johankris. “Slide 10….Bubur ayam dinasti…..Gak khawatir ditegur Mulyono bu?” tulis @tilis_attorney.imelda.

Tanggapan dan Kontroversi

Dalam konteks politik saat ini, di mana isu dinasti politik sering menjadi bahan perdebatan dan kritik, unggahan Sri Mulyani ini dapat diartikan sebagai sindiran halus terhadap fenomena tersebut. Meski demikian, Sri Mulyani tidak mengomentari secara langsung mengenai kemungkinan sindiran ini.

Blusukan Sri Mulyani ke Fresh Market Emerald memberikan gambaran tentang kegiatan kesehariannya yang melibatkan interaksi dengan masyarakat secara langsung. Ini juga menonjolkan keberadaan pasar tradisional yang bersih dan teratur sebagai salah satu prioritas dalam pengelolaan pasar modern di Indonesia.

Kesimpulan

Dengan unggahan ini, Sri Mulyani tidak hanya berbagi pengalaman kuliner dan suasana pasar, tetapi juga berhasil menarik perhatian publik dengan cara yang unik dan simbolis. Foto ‘Bubur Ayam Dinasti’ menjadi salah satu momen yang diingat banyak orang, baik sebagai bentuk sindiran sosial-politik atau sekadar bagian dari kunjungan santai Menteri Keuangan. Kegiatan ini juga memperlihatkan bagaimana pejabat publik dapat menggunakan platform media sosial mereka untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih luas, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(N/014)