bitvonline.com- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan signifikan pada 18 Maret 2025, anjlok 6,12 persen atau 395,8 poin, menuju level 6.076.
Penurunan tajam ini memicu pembekuan perdagangan sementara (trading halt) oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11.19 WIB, dengan tujuan meredam kepanikan yang melanda investor.
Anjloknya IHSG kali ini dipicu oleh berbagai faktor negatif yang menciptakan ketidakpastian di pasar. Salah satu faktor utama adalah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi di perusahaan-perusahaan besar, seperti PT Adis Dimension Footwear dan PT Yamaha Music Product Asia.
Selain itu, penurunan peringkat kredit Indonesia oleh tiga lembaga rating internasional, yakni Fitch, S&P, dan Moody's, semakin memperburuk sentimen pasar dan kepercayaan investor.
Sementara itu, anjloknya IHSG pada 18 Maret 2025 ini bukanlah peristiwa pertama dalam sejarah bursa saham Indonesia. Beberapa momen lainnya juga pernah mencatatkan penurunan yang signifikan, di antaranya:
14 Oktober 2002 – Insiden Bom Bali yang menewaskan 202 orang dan melukai 209 lainnya membuat IHSG merosot hingga 10 persen dua hari setelah kejadian, akibat kepanikan investor yang khawatir terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan nasional.
5 Agustus 2003 – Bom meledak di Hotel JW Marriott Jakarta, menyebabkan IHSG turun 3,05 persen. Kejadian ini menambah kekhawatiran investor terhadap ancaman keamanan di Indonesia.
8 Oktober 2008 – Kejatuhan IHSG sebesar 10,38 persen dalam peristiwa yang dikenal dengan Black Wednesday, terkait dengan anjloknya harga saham PT Indosat Tbk yang memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham.
11 November 2016 – IHSG turun 4,01 persen setelah Rp 2 triliun dana asing keluar dari pasar saham Indonesia. Pelemahan ini terkait dengan aksi jual oleh investor asing yang menambah kekhawatiran pasar.
13 Agustus 2018 – IHSG anjlok 3,55 persen, dipengaruhi oleh depresiasi rupiah yang mencapai Rp 14.590 per dolar AS serta memburuknya defisit neraca berjalan dan krisis ekonomi di Turki.