
Bupati Tapteng Perintahkan Cabut Sawit di Hutan Lindung Dolok Sigordang: Pelaku Terancam Pidana
TAPTENG Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu, menyatakan keprihatinannya atas maraknya praktik perambahan hutan lindung di
Pemerintahan
JAKARTA –Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, membeberkan penyebab di balik gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang melanda industri tekstil di Jawa Barat. Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Investasi/Kepala BKPM, Jakarta, Bahlil menjelaskan bahwa situasi ini disebabkan oleh dua faktor utama: penutupan pabrik dan relokasi bisnis.
“Benar, memang ada PHK massal di beberapa lokasi di Jawa Barat. Penyebab utamanya ada dua: pertama, beberapa pabrik menutup usahanya, dan yang kedua, ada pabrik yang memindahkan operasionalnya ke daerah lain,” ungkap Bahlil.
Kondisi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi sektor tekstil tanah air. Bahlil menyoroti bahwa industri tekstil di Indonesia tertekan oleh dua masalah mendasar: mesin-mesin yang sudah tua dan biaya produksi yang tinggi dibandingkan negara-negara pesaing.
Baca Juga:
“Industri tekstil kita menghadapi dua kendala utama. Pertama, banyak mesin yang sudah tua dan usang. Kedua, biaya ekonomi kita relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain. Ini berpengaruh pada produktivitas dan daya saing kita,” tambahnya.
Dalam menghadapi permasalahan ini, Bahlil menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hak-hak buruh dan keberlangsungan perusahaan. Ia berpesan kepada para pekerja untuk memahami situasi yang dihadapi perusahaan. “Hak-hak buruh harus diperhatikan, namun buruh juga perlu memahami bahwa jika pabrik sampai tutup, semua pihak akan dirugikan,” tegasnya.
Baca Juga:
Sementara banyak pabrik tekstil yang tutup, Bahlil menyampaikan bahwa ada juga kabar baik berupa pembukaan pabrik baru di sektor lain. “Jangan berkecil hati, meskipun ada pabrik yang tutup, ada juga yang baru dibuka. Contohnya, kita baru saja meresmikan pabrik sepatu di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, yang menciptakan lebih dari 2.000 lapangan kerja,” ujar Bahlil.
Pemerintah, menurut Bahlil, berkomitmen untuk terus mencari solusi untuk menarik investasi dan mendukung industri. Upaya yang dilakukan mencakup pemberian insentif perpajakan dan mendorong perbankan untuk menyediakan pembiayaan bagi peremajaan mesin. “Penting untuk menjalin kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku industri, dan buruh agar industri dapat terus berkembang dan bertahan di tengah persaingan global,” pungkasnya.
(N/014)
TAPTENG Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu, menyatakan keprihatinannya atas maraknya praktik perambahan hutan lindung di
PemerintahanBATU BARA Warga Kecamatan Tanjung Tiram dan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, mengeluhkan gangguan listrik yang sudah berlangsun
EkonomiJAKARTA TIMUR Petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur mengevakuasi jenazah seora
PeristiwaMEDAN Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pemotongan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 18 dari tiap desa di Kota Padangsidimpuan kembali d
Hukum dan KriminalPEKANBARU Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) berhasil mengungkap praktik pengoplosa
Hukum dan KriminalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah proyek fiktif di Divisi Engineering Pro
NasionalJAKARTA Setelah pengakuan emosional Farel Prayoga tentang ibu kandungnya yang selama 14 tahun tak pernah bersamanya, kini giliran ibu tiri
EntertainmentJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa lebih dari 200 pemerintah daerah (pemda) telah mengajukan permo
PemerintahanMALANG Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto melakukan kunjungan kerja ke Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Malang
PemerintahanMEDAN Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Batu Bara untuk memberikan jaminan kemudahan berinves
Pemerintahan