BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Bahlil Lahadalia Ungkap Penyebab PHK Massal di Industri Tekstil, Mesin Tua dan Biaya Tinggi Jadi Kendala Utama?

BITVonline.com - Senin, 29 Juli 2024 07:00 WIB
87 view
Bahlil Lahadalia Ungkap Penyebab PHK Massal di Industri Tekstil, Mesin Tua dan Biaya Tinggi Jadi Kendala Utama?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  –Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, membeberkan penyebab di balik gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang melanda industri tekstil di Jawa Barat. Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Investasi/Kepala BKPM, Jakarta, Bahlil menjelaskan bahwa situasi ini disebabkan oleh dua faktor utama: penutupan pabrik dan relokasi bisnis.

“Benar, memang ada PHK massal di beberapa lokasi di Jawa Barat. Penyebab utamanya ada dua: pertama, beberapa pabrik menutup usahanya, dan yang kedua, ada pabrik yang memindahkan operasionalnya ke daerah lain,” ungkap Bahlil.

Kondisi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi sektor tekstil tanah air. Bahlil menyoroti bahwa industri tekstil di Indonesia tertekan oleh dua masalah mendasar: mesin-mesin yang sudah tua dan biaya produksi yang tinggi dibandingkan negara-negara pesaing.

Baca Juga:

“Industri tekstil kita menghadapi dua kendala utama. Pertama, banyak mesin yang sudah tua dan usang. Kedua, biaya ekonomi kita relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain. Ini berpengaruh pada produktivitas dan daya saing kita,” tambahnya.

Dalam menghadapi permasalahan ini, Bahlil menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hak-hak buruh dan keberlangsungan perusahaan. Ia berpesan kepada para pekerja untuk memahami situasi yang dihadapi perusahaan. “Hak-hak buruh harus diperhatikan, namun buruh juga perlu memahami bahwa jika pabrik sampai tutup, semua pihak akan dirugikan,” tegasnya.

Baca Juga:

Sementara banyak pabrik tekstil yang tutup, Bahlil menyampaikan bahwa ada juga kabar baik berupa pembukaan pabrik baru di sektor lain. “Jangan berkecil hati, meskipun ada pabrik yang tutup, ada juga yang baru dibuka. Contohnya, kita baru saja meresmikan pabrik sepatu di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, yang menciptakan lebih dari 2.000 lapangan kerja,” ujar Bahlil.

Pemerintah, menurut Bahlil, berkomitmen untuk terus mencari solusi untuk menarik investasi dan mendukung industri. Upaya yang dilakukan mencakup pemberian insentif perpajakan dan mendorong perbankan untuk menyediakan pembiayaan bagi peremajaan mesin. “Penting untuk menjalin kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku industri, dan buruh agar industri dapat terus berkembang dan bertahan di tengah persaingan global,” pungkasnya.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru