JAKARTA -Menemukan rumah yang terjangkau semakin sulit bagi warga Indonesia. Hal ini terungkap dari hasil riset yang dirilis oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), yang mengungkapkan bahwa harga rumah di Indonesia sangat mahal. Riset ini menjadi sorotan terutama karena menggambarkan sulitnya warga Indonesia mendapatkan rumah yang layak.
Data yang Mengejutkan
Dalam risetnya, LPEM FEB UI menyajikan data yang mengejutkan. Harga rumah tertinggi terdapat di beberapa kota besar seperti Medan, Surabaya, dan Batam. Di Medan, harga rumah mencapai 23,5 kali rata-rata pendapatan tahunan, sedangkan di Surabaya dan Batam masing-masing mencapai 21,33 dan 20,94 kali. Bahkan di Jakarta sendiri, harga rumah mencapai 19,76 kali rata-rata pendapatan tahunan.
Penyebab Kesulitan Mencari Rumah
Menurut riset LPEM FEB UI, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kesulitan warga Indonesia dalam memiliki rumah. Salah satunya adalah kelebihan penawaran di segmen perumahan untuk masyarakat kelompok pendapatan menengah ke atas. Banyak developer properti lebih memilih berinvestasi membangun unit rumah dan apartemen pada segmen ini, sehingga meminimalkan pembangunan rumah bagi masyarakat menengah ke bawah.
Angka backlog di Indonesia juga masih sangat tinggi, mencapai 12,7 juta unit rumah pada tahun 2023. Angka ini naik dari data pada tahun sebelumnya yang sebesar 11,6 juta. Backlog ini menunjukkan krisis kebutuhan kepemilikan rumah di Indonesia, yang semakin diperparah oleh tingginya harga rumah.
Respons Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan ketersediaan rumah terjangkau, seperti Program 1 Juta Rumah dan penyediaan subsidi perumahan. Namun, riset ini menegaskan bahwa berbagai kebijakan tersebut belum efektif dalam menangani backlog perumahan yang masih signifikan.
Kesulitan warga Indonesia dalam memiliki rumah semakin nyata dengan harga rumah yang terus melambung tinggi. Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai program, tetapi tantangan dalam menekan angka backlog perumahan masih besar. Diperlukan langkah-langkah konkret dan solusi yang lebih efektif agar warga Indonesia dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau.
(N/014)
Harga Rumah di Jakarta 19 Kali Gaji Karyawan, Medan Tembus 23 Kali dan Data Terbaru dari LPEM FEB UI