JAMBI -Hari Pendidikan Nasional dirayakan dengan semarak di Kabupaten Muaro Jambi melalui kegiatan seni tradisional yang memukau, Senandung Jolo. Tidak kurang dari seribu dua belas siswa SMP dari ratusan sekolah di wilayah ini berhasil memainkan seni tersebut secara bersama-sama, meraih tempat di Museum Rekor Indonesia (MURI).
Senandung Jolo, seni khas dari Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, menjadi sorotan dalam peringatan hari bersejarah bagi dunia pendidikan Indonesia. Dibuat dari kayu mahang kering yang dipukul dengan irama, seni ini tak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan dan petuah kepada masyarakat.
Pencapaian gemilang ini merupakan hasil dari upaya pemulihan dan pengembangan seni tradisional di kalangan siswa. Sebelumnya, Senandung Jolo hampir punah akibat arus modernisasi, namun kini telah diangkat menjadi bagian dari kurikulum Merdeka Belajar sebagai warisan budaya bukan benda.
Firdaus, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muaro Jambi, menyatakan bahwa pentas Senandung Jolo akan terus ditampilkan dalam setiap acara seni daerah di wilayah ini. “Kami berharap kegiatan ini akan menginspirasi komunitas lain untuk melestarikan seni tradisional mereka,” ungkapnya.
Perayaan ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk terus menghargai dan memperkaya warisan budaya yang dimiliki. Senandung Jolo bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sebuah simbol kebersamaan dan kebanggaan akan akar budaya yang masih hidup di tengah arus modernisasi.
Dengan semangat ini, kita berharap agar generasi muda terus terinspirasi untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia untuk masa depan yang lebih gemilang. Selamat Hari Pendidikan Nasional!
(N/014)
Disdikbud Muaro Jambi Meriahkan Hari Pendidikan Nasional Dengan Senandung Jolo, Ribuan Siswa Masuk MURI