BITVONLINE.COM -Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan kembali penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang disalurkan oleh PT Pertamina (Persero) mulai Juni 2024. Keputusan ini muncul setelah menahan harga BBM sejak Februari 2024, dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengindikasikan perlunya evaluasi mengingat eskalasi konflik antara Iran dan Israel yang berpotensi memengaruhi harga minyak mentah.
Menteri Arifin menyampaikan hal ini dalam acara Halal bi Halal bersama media pada Jumat (19/4). Dia mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat terkait, dengan pemerintah berencana menahan harga BBM hingga Juni dengan memanfaatkan stok yang ada. Namun, setelah Juni, evaluasi kembali harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi geopolitik dan harga minyak mentah yang berubah-ubah.
Perubahan harga minyak mentah terjadi akibat disrupsi logistik di kawasan konflik, terutama di Selat Hormuz dan Terusan Suez. Hal ini mengakibatkan Indonesia harus mencari sumber impor alternatif, seperti dari Benua Amerika dan Australia, yang distribusinya tidak melalui wilayah konflik tersebut.
Selain pertimbangan harga dan geopolitik, pemerintah juga akan mempercepat penyelesaian revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 191 Tahun 2014. Hal ini bertujuan untuk membatasi konsumsi dan volume penyaluran BBM bersubsidi, sebagai langkah mengurangi beban keuangan negara akibat subsidi BBM yang tidak tepat sasaran di tengah naiknya harga minyak.
Menteri Arifin menekankan pentingnya mengantisipasi situasi geopolitik yang serius, seperti konflik di Ukraina dan ketegangan di Asia-Pasifik. Langkah-langkah strategis seperti diversifikasi sumber impor dan penyesuaian kebijakan subsidi menjadi sorotan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi negara di tengah dinamika global yang fluktuatif.