BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Pemerintah Alokasikan 15,6 Juta KL Biodiesel B40 untuk 2025

BITVonline.com - Rabu, 08 Januari 2025 13:00 WIB
107 view
Pemerintah Alokasikan 15,6 Juta KL Biodiesel B40 untuk 2025
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan alokasi untuk Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dengan campuran 40% (B40) sebanyak 15,6 juta kiloliter (kl) untuk tahun 2025. Alokasi ini terdiri dari 7,55 juta kl untuk Public Service Obligation (PSO) dan 8,07 juta kl untuk non-PSO.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa alokasi ini mencakup sekitar 81% kapasitas produksi pabrik biodiesel di Indonesia. “Industri FAME sendiri sudah mencapai 81% kapasitas pabriknya,” ujarnya dalam acara Energy Corner.

Dibandingkan dengan program sebelumnya, B35, kapasitas produksi meningkat. “Pada program B35, kapasitas produksi hanya mencapai 70%. Sekarang, kita naikkan menjadi 81%,” lanjut Eniya. Eniya berharap program B40 dapat berjalan lancar dengan keterlibatan badan usaha dalam mendistribusikan biodiesel ke segmen PSO dan non-PSO. Pihaknya juga telah melakukan simulasi untuk menghitung ongkos angkut, volume distribusi, dan kemampuan badan usaha dalam mengirimkan biodiesel.

Baca Juga:

Simulasi distribusi biodiesel telah diselesaikan dengan ketat untuk memastikan pengiriman tepat waktu. Eniya mengingatkan bahwa jika ada keterlambatan atau kegagalan pasokan, badan usaha dapat dikenakan sanksi. Program B40 ini penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar fosil. Eniya menambahkan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan kerjasama yang solid antara pemerintah dan badan usaha.

Dengan meningkatnya kapasitas pabrik biodiesel, Indonesia diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi domestik dan mendukung transisi menuju energi terbarukan. Alokasi B40 ini juga mendukung pengurangan emisi karbon yang telah menjadi target pemerintah.

Baca Juga:

Dengan alokasi 15,6 juta kl, Indonesia diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Program ini juga dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian melalui peningkatan permintaan produk sawit.

(christie)

Tags
komentar
beritaTerbaru