Revitalisasi Sekolah Rusak Diprediksi Tingkatkan Skor PISA Indonesia Menuju Target OECD 2045

JAKARTA – Upaya revitalisasi sekolah yang rusak di Indonesia diyakini akan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pembelajaran, yang pada gilirannya akan meningkatkan skor Programme for International Student Assessment (PISA) siswa Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), Amich Alhumami, dalam sebuah pernyataan pada Rabu (10/12/2024) di Jakarta Selatan.

Menurut Amich, salah satu faktor yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah fasilitas sekolah yang memadai. “Membangun dan memperbaiki sekolah yang rusak bisa berperan dalam meningkatkan skor PISA Indonesia,” ujarnya. Namun, ia juga menyadari bahwa jumlah sekolah yang rusak saat ini masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan kapasitas sekolah untuk melakukan perbaikan secara mandiri.“Jumlah sekolah yang rusak jauh lebih banyak daripada kemampuan untuk memperbaikinya secara mandiri. Oleh karena itu, revitalisasi sekolah merupakan langkah penting untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan,” tambah Amich. Meski tantangan tersebut ada, Amich optimis bahwa program revitalisasi sekolah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.Amich menambahkan bahwa pemerintah Indonesia memiliki target ambisius untuk meningkatkan skor PISA dan berharap dapat menyamai skor negara-negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada tahun 2045. “Kami menargetkan skor PISA Indonesia pada tahun 2045 bisa menyamai skor negara-negara OECD yang saat ini sudah tinggi,” ujarnya.

Dalam rangka mencapainya, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk memperbaiki infrastruktur sekolah, meningkatkan kualitas buku pembelajaran, memperhatikan gizi anak dan ibu hamil, serta memfokuskan pada peningkatan kualitas guru. Menurut Amich, semua ini akan dilakukan secara bertahap, tetapi diharapkan dapat memberikan perubahan besar terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.Tahun 2022, skor PISA Indonesia tercatat mengalami peningkatan yang signifikan meski secara keseluruhan skor global PISA menurun. Dalam PISA 2022, Indonesia naik 5 posisi dalam literasi membaca dan matematika, serta 6 posisi dalam literasi sains dibandingkan dengan hasil PISA 2018. Meskipun demikian, skor Indonesia menurun dalam hal hasil numerik secara keseluruhan, yang diduga disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan hilangnya pembelajaran atau learning loss.Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim juga menyampaikan bahwa peningkatan peringkat Indonesia dalam PISA 2022 menjadi bukti ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi. “Peringkat Indonesia di PISA 2022 menunjukkan pemulihan dari hilangnya pembelajaran akibat pandemi,” ungkap Nadiem. (JOHANSIRAIT)

Baca Juga:

• Kodim 1617/Jembrana Gelar Apel Siaga Bencana di Pantai Pebuahan, Antisipasi Dampak Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya
• Polres Jembrana Kawal Penyerahan 21 Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya di Posko Ketapang

Kodim 1617/Jembrana Gelar Apel Siaga Bencana di Pantai Pebuahan, Antisipasi Dampak Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya

Polres Jembrana Kawal Penyerahan 21 Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya di Posko Ketapang

Ketika Undang-Undang Lahir, Tapi Tali Pusatnya Tercekat

Warga yang Hanyut saat Tolong Jaksa Mengejar Tersangka Korupsi Ditemukan Tak Bernyawa Pagi Ini

Presiden Prabowo Resmi Berhentikan Ali Berawi dari Jabatan Deputi OIKN

Fadli Zon Dorong Lomba Penulisan Skenario Film: “Skenario Kita Masih Lemah”