Polda Bali Perketat Pengawasan Harga Beras, Tak Ditemukan Pelanggaran di Pasar Denpasar
DENPASAR Polda Bali melalui Satgas Gabungan Pangan terus memperketat pengawasan terhadap harga beras di pasaran. Langkah ini dilakukan un
Pemerintahan
JAKARTA — Dalam kehidupan dunia, tak sedikit manusia yang bergelimang nikmat harta, kekuasaan, dan kesehatan, namun jauh dari nilai-nilai ibadah dan kebaikan.
Fenomena ini dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah istidraj, yakni ketika Allah SWT memberikan kenikmatan secara terus-menerus kepada ahli maksiat, hingga tiba waktunya azab ditimpakan secara tiba-tiba.
Dalam buku Menepi dari Dunia karya H. Brilly El-Rasheed, dijelaskan bahwa istidraj adalah bentuk ujian atau penundaan azab dari Allah kepada orang-orang yang lalai dan terus berbuat dosa, meski hidupnya terlihat penuh kemewahan dan keberhasilan.
Fenomena ini bahkan telah dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, salah satunya Surah Al-An'am ayat 44:
"Maka, ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu segala sesuatu (kesenangan) untuk mereka, sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa." (QS. Al-An'am: 44)
Demikian pula dalam Surah Ali Imran ayat 178 disebutkan bahwa kelapangan hidup bagi orang kafir bukanlah pertanda kebaikan, melainkan bentuk penangguhan azab.
Meskipun tidak ada tanda pasti yang gamblang, namun dalam buku Muhasabah Notaris/PPAT karya Daeng Naja, terdapat empat indikasi yang dapat menjadi bahan perenungan:
1. Kikir tapi Hartanya Terus Bertambah
Seseorang yang enggan bersedekah, menunaikan zakat, atau membantu sesama, tetapi hartanya terus melimpah tanpa hambatan, patut mewaspadai bahwa itu bisa menjadi bentuk istidraj.
Kekayaan itu kelak bisa menjadi alat kebinasaan jika tidak disalurkan dengan benar.
2. Lalai Beribadah tapi Hidupnya Terlihat Bahagia
Mereka yang meninggalkan salat, puasa, atau kewajiban agama lainnya, namun tetap memperoleh nikmat hidup, juga bisa tergolong dalam istidraj.
Allah menangguhkan azab-Nya hingga waktu yang tidak disangka-sangka.
3. Sombong dengan Nikmat Dunia
Orang yang merasa hebat karena kekayaan, jabatan, atau prestasi, dan merendahkan orang lain, bisa jadi sedang terlena dalam istidraj.
Rasulullah SAW bahkan menyebut bahwa hati yang keras dan mata yang beku adalah tanda-tanda kesengsaraan hakiki.
"Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa." (HR Al-Hakim)
4. Gemar Maksiat tapi Hidupnya Lancar
Bila seseorang terus-menerus melakukan maksiat, namun kehidupannya tidak pernah terasa sulit, bahkan terus berkembang, ini patut diwaspadai sebagai bentuk istidraj.
Allah membiarkan orang tersebut tenggelam dalam kenikmatan semu sebelum azab datang.
Umar Bin Khattab Pernah Memohon Dijauhkan dari Istidraj
Saking dahsyatnya istidraj, Khalifah Umar bin Khattab RA pernah memanjatkan doa kepada Allah SWT:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu menjadi mustadraj (orang yang ditarik dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan)."
Istidraj adalah peringatan keras agar manusia tidak tertipu oleh nikmat dunia.
Allah SWT Maha Adil, namun juga Maha Teliti dalam memperhitungkan amal manusia.
Sudah sepantasnya kita introspeksi, apakah nikmat yang kita terima adalah berkah, ujian, atau justru istidraj yang menyesatkan.*
(d/a008)
DENPASAR Polda Bali melalui Satgas Gabungan Pangan terus memperketat pengawasan terhadap harga beras di pasaran. Langkah ini dilakukan un
Pemerintahan
BALI Polda Bali melalui Satgas Gabungan Pangan terus memperketat pengawasan terhadap harga beras di pasaran untuk memastikan kesesuaianny
Pemerintahan
MEDAN Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di Kompleks Taman Harapan Indah, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan
Peristiwa
SERDANG BEDAGAI Suasana penuh semangat dan kekeluargaan terlihat di halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Serdang Bedagai (Sergai), Ra
Pemerintahan
JAKARTA Kementerian Sosial (Kemensos) mengusulkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) khusus untuk penyandang disabilitas dan lanjut usia
Pemerintahan
JAKARTA Jemaah haji yang berhak menunaikan ibadah haji tahun 1447 H/2026 M diminta segera melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Ha
Pemerintahan
JAKARTA Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencata
Ekonomi
JAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan menjadi penyumbang penyerapan tenaga
Pemerintahan
JAWA TENGAH Penerapan teknologi Internet of Things (IoT) di sektor pertanian terbukti mampu menekan penggunaan pupuk padi hingga 50 perse
Pertanian Agribisnis
JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait jata
Hukum dan Kriminal