ASIA BARAT DAYA - Sungai Eufrat, salah satu sungai terbesar di Asia Barat Daya, kini sedang mengalami fenomena mengkhawatirkan: mengeringnya aliran air secara drastis.
Peristiwa ini memicu perhatian dunia, bukan hanya karena dampak lingkungan dan sosialnya, tetapi juga karena kaitannya dengan nubuat dalam ajaran Islam.
Di tengah mengeringnya Sungai Eufrat, sejumlah warga di kawasan Suriah dan Irak dilaporkan menggali dasar sungai. Mereka berharap menemukan emas yang tampak berkilauan dari permukaan yang kini tersingkap. Namun para ahli geologi mengingatkan bahwa kilauan itu belum tentu emas.
"Mineral yang terlihat bisa jadi hanyalah pyrit, atau yang dikenal dengan sebutan 'emas bodoh'," kata insinyur geologi Khaled al-Shammari seperti dikutip dari Shafaq News.
Fenomena ini mengingatkan umat Islam pada hadis Nabi Muhammad SAW tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat, di mana disebutkan bahwa Sungai Eufrat akan mengering dan mengungkap 'gunung emas', hingga manusia saling membunuh untuk memperebutkannya.
"Kiamat tidak akan terjadi sampai Eufrat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya…" (HR Muslim No. 2894)
Beberapa ulama menafsirkan bahwa peristiwa ini bisa terjadi saat kemunculan Imam Mahdi atau turunnya Nabi Isa AS ke bumi, meskipun tidak ada kepastian waktu terjadinya.
Pengingat untuk Umat
Meski fenomena ini menarik perhatian banyak orang, para ulama menegaskan bahwa yang lebih penting adalah memperkuat amalan dan keimanan, bukan sekadar fokus pada kapan dan bagaimana hal itu akan terjadi.
"Jika benar itu bagian dari tanda kiamat, maka fitnah harta akan datang. Umat Islam harus siap secara ruhani, bukan hanya fisik," tulis Syekh Sulaiman Al-Asyqar.
Mengeringnya Sungai Eufrat memang menciptakan kehebohan tersendiri, baik dari sisi ilmiah maupun spiritual.