BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

BNN RI Fokus Rehabilitasi Penyalahguna Narkotika, Tingkatkan Kemitraan dengan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat

BITVonline.com - Rabu, 04 Desember 2024 16:16 WIB
100 view
BNN RI Fokus Rehabilitasi Penyalahguna Narkotika, Tingkatkan Kemitraan dengan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA- Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia terus berkomitmen dalam upaya rehabilitasi penyalahguna narkotika. Selain berfokus pada pemberantasan peredaran narkotika, BNN juga meningkatkan upaya pemulihan adiksi agar individu yang terjerat narkoba dapat kembali menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.

Namun, perjalanan BNN dalam mencapai tujuan ini tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan aksesibilitas layanan rehabilitasi. Di samping itu, kualitas layanan dan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam rehabilitasi juga menjadi isu yang perlu diperhatikan. Hal ini menjadi perhatian utama bagi BNN, mengingat perannya sebagai lembaga yang memimpin dalam program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari upaya tersebut, BNN melalui Deputi Bidang Rehabilitasi menggelar dialog interaktif bertajuk “Optimalisasi Peran Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat: Praktik, Tantangan, dan Solusi”. Acara ini diselenggarakan pada Rabu (4/12/2024) di Menara Peninsula Hotel, Slipi, Jakarta Barat. Dalam acara tersebut, Bina Ampera Bukit, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (PLRIP) BNN RI, mengungkapkan bahwa pada 2024, BNN telah menjalin kemitraan dengan 257 Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (LRKM).

Baca Juga:

“Dalam dua tahun terakhir, jumlah LRKM yang bermitra dengan BNN mengalami penurunan. Banyak lembaga yang tidak lagi operasional akibat menurunnya jumlah klien yang mengakses layanan dan tidak mendapat dukungan pembiayaan yang memadai dari pemerintah,” kata Bina dalam keterangan resminya.Namun, meskipun terdapat penurunan jumlah lembaga, BNN tetap berupaya meningkatkan kualitas layanan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, sebanyak 45 lembaga dari 257 lembaga yang bermitra dengan BNN telah memperoleh rekomendasi dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 8807, sementara dua lembaga lainnya telah memperoleh SNI 8807:2022 oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) Sucofindo dan GIS.

Di samping itu, dialog interaktif yang dihadiri sekitar 90 peserta ini melibatkan berbagai instansi pemerintah dan masyarakat, termasuk BNN pusat dan daerah, BNN provinsi, BNN kabupaten/kota, asosiasi profesi, serta tim agen pemulihan berbasis komunitas. Dalam kesempatan tersebut, berbagai pihak membahas praktik, tantangan, serta solusi yang dihadapi dalam upaya rehabilitasi penyalahguna narkotika, dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas dan cakupan layanan rehabilitasi di Indonesia.BNN RI menyadari bahwa rehabilitasi narkotika bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari masyarakat. Dengan kerja sama yang kuat antara BNN, lembaga-lembaga rehabilitasi, serta masyarakat, diharapkan penyalahguna narkotika dapat memperoleh akses layanan rehabilitasi yang memadai, serta kembali berkontribusi positif bagi negara.

Baca Juga:

(JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Pemko Medan Sinergi dengan BPN untuk Sertifikasi Aset dan Tingkatkan PAD
Pertahanan Rudal Israel Nyaris Terkuras, Biaya Capai Rp11,8 Triliun Per Hari
Massa Free Palestine Network Gelar Aksi di Depan Kedubes AS: Tuntut Hentikan Genosida di Gaza
Wabup Muaro Jambi Resmikan Ruang Pintar, Dorong Pemberdayaan Ekonomi dan Literasi di Desa Mendalo Darat
Harga Minyak Dunia Turun 2%, Meski Catat Kenaikan Mingguan Ketiga Terdengar Suara Trump Tunda Keputusan Irak–Iran
Evi Syahrul Terpilih Jadi Ketua ISSI Muaro Jambi 2024–2028, Siap Majukan Olahraga Sepeda
komentar
beritaTerbaru