
Disperindag Simalungun Temukan Beras Medium Dikemas Ulang Jadi Premium di Tiga Pasar
SIMALUNGUN Menanggapi kekhawatiran masyarakat atas isu beras oplosan yang marak di sejumlah daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Ekonomi
SULTENG –Supriyani, seorang guru honorer di SDN Baito 4, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, kembali mengajar setelah beberapa waktu terpaksa absen akibat terlibat dalam sebuah kasus hukum. Kembalinya Supriyani ke sekolah disambut dengan penuh haru oleh para murid dan rekannya sesama guru, yang memberikan sambutan hangat dan mendalam.
Pada Sabtu, 9 November 2024, Supriyani kembali hadir di sekolah setelah menyelesaikan rangkaian sidang terkait perkara pemukulan terhadap seorang murid yang merupakan anak dari seorang anggota kepolisian, Aipda Wibowo Hasyim. Meskipun situasi hukum yang tengah dihadapinya belum sepenuhnya selesai, kedatangan Supriyani disambut dengan penuh emosi oleh murid-murid yang merindukannya.
Tampak Supriyani datang mengenakan kemeja putih, kerudung hitam, dan jaket hitam, disambut langsung oleh para murid di halaman sekolah. Mereka menangis haru sambil memeluk guru mereka yang telah lama absen. Beberapa murid juga tampak menyanyikan lagu “Hymne Guru” sebagai bentuk apresiasi dan rasa rindu kepada Supriyani.
Baca Juga:
Di antara murid yang menyambut, terlihat tak ada anak D, yang orangtuanya telah melaporkan Supriyani ke polisi. Meskipun begitu, suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan tetap terasa saat anak-anak lain dan rekan-rekan guru menyambut kedatangan Supriyani dengan penuh emosi. Para guru juga terlihat tidak mampu menahan haru, memeluk dan memberikan kata-kata semangat kepada rekan sejawat mereka yang telah menghadapi cobaan berat.
Momen emosional ini dilengkapi dengan pemberian puluhan surat dari murid-murid kepada Supriyani. Surat-surat tersebut berisi ungkapan rindu dan dukungan terhadap sang guru. Salah satu surat yang mencuri perhatian berisi pesan penuh kasih dan harapan, yang ditulis oleh seorang murid:
Baca Juga:
“Untuk Guru Supriyani Tersayang, Kita semua kangen banget sama Bu Guru Supriyani. Kita pengen belajar terus sama Bu Guru dan membersihkan bareng sama Bu Guru. Semoga urusannya cepat selesai sampai akhir hidup. Kita akan dukung terus Bu Guru. Selamat pulang, Guruku. I Love You.”
Supriyani yang menerima surat-surat tersebut terlihat sangat terharu. Ia mengatakan bahwa sambutan dari murid-murid dan para guru ini membuatnya merasa diterima kembali dengan hangat di sekolah. “Saat sampai di sekolah, anak-anak semua dari kelas 1 hingga 6 menyambut kedatangan saya. Saya sangat senang dan bahagia bertemu dengan mereka dan teman-teman di sini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Supriyani sendiri mengaku sangat terharu dengan sambutan yang diberikan oleh murid-muridnya. Selain perasaan bahagia karena dapat kembali mengajar, ia juga merasa sangat terdukung oleh mereka. Guru yang telah mengabdi di sekolah ini selama bertahun-tahun itu menegaskan bahwa kedatangannya kembali ke sekolah bertujuan untuk melanjutkan tugasnya sebagai pendidik dan mengikuti uji kinerja pembelajaran, yang merupakan bagian dari proses evaluasi profesional.
“Ini adalah bagian dari komitmen saya untuk tetap menjalankan tugas sebagai guru, meskipun dalam keadaan yang sulit. Saya berharap dapat terus memberikan yang terbaik untuk anak-anak ini, yang sangat saya cintai,” tambah Supriyani dengan penuh semangat.
Meskipun kembali mengajar, kasus hukum yang melibatkan Supriyani belum sepenuhnya selesai. Ia terlibat dalam kasus pemukulan seorang murid berinisial D, yang orangtuanya merupakan anggota polisi. Kasus ini menjadi perhatian publik sejak dilaporkan beberapa waktu lalu. Namun, Supriyani tetap berkomitmen untuk menjalani proses hukum dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Meskipun banyak yang mendukungnya, Supriyani mengakui bahwa kejadian ini memberikan dampak emosional, baik bagi dirinya maupun murid-murid yang merasa kehilangan sosok gurunya. Namun, ia bertekad untuk tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai pendidik, yang baginya adalah panggilan hidup.
Bagi Supriyani, pendidikan adalah sesuatu yang tak boleh terhambat oleh masalah pribadi atau hukum. Ia mengungkapkan bahwa meskipun menghadapi tantangan besar, ia tetap bersemangat untuk mengajar dan melayani anak-anak di SDN Baito 4. “Saya berharap, meski ada masalah pribadi, saya tetap bisa memberikan yang terbaik bagi pendidikan mereka. Semoga anak-anak ini selalu semangat belajar,” pungkasnya.
Supriyani mengakhiri pertemuan dengan para murid dan rekannya dengan penuh harapan, bahwa segala permasalahan yang ada dapat segera diselesaikan dengan baik, dan ia dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi dunia pendidikan.
Kisah Supriyani ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan keluarga, kolega, dan masyarakat terhadap tenaga pendidik yang telah mengabdi, serta bagaimana perjuangan seorang guru untuk terus memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya, meski di tengah kesulitan pribadi.
(N/014)
SIMALUNGUN Menanggapi kekhawatiran masyarakat atas isu beras oplosan yang marak di sejumlah daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
EkonomiMANDAILING NATAL Dugaan penyalahgunaan Dana Desa kembali mencuat. Kali ini, laporan masyarakat datang dari Desa Hutagodang Muda, Kecamat
Hukum dan KriminalMALANG Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah resmi mencabut paspor milik Riza
NasionalSUBULUSSALAM Sebuah kasus dugaan kekerasan seksual yang sangat memprihatinkan melibatkan anak perempuan berusia 13 tahun terungkap di Ko
Hukum dan KriminalJAKARTA Masalah rem blong masih menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan fatal di jalan raya Indonesia. Kondisi ini menjadi momok me
Sains & TeknologiNIAS SELATAN Pemerintah Kabupaten Nias Selatan memiliki payung hukum yang cukup tegas untuk mengatur transparansi pengelolaan dana desa,
PemerintahanJAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa kenaikan harga beras terus meluas secara nasional dan terjadi di 219 kabupaten/kota
EkonomiPADANG Insiden pembubaran aktivitas ibadah di rumah doa Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat, menuai p
NasionalJAKARTA Pemerintah Singapura memastikan bahwa mantan staf khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jurist Tan, yang kini menjadi ter
Hukum dan KriminalMEDAN Pemerintah Kota Medan menyelenggarakan acara nonton bareng (nobar) Final Piala AFF U23 yang mempertemukan Indonesia dan Vietnam,
Nasional